Pelatihan Guru Pembelajar Online (GPO)

Assalamu'alaikum :)

Sudah 3 tahunan ini saya bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta. Mungkin teman-teman yang mengikuti blog ini sudah tahu ya? hihihi. Menjadi guru memang sudah menjadi cita-cita saya sejak kecil. Mengajari anak membaca, menulis, bercerita, mendongeng, dan berkumpul bersama murid-murid adalah impian saya. Awalnya saya ingin sekali menjadi guru SMA. Tapi ....???

Pernah menonton sinetron di RCTI gak? Itu lho yang tokoh utamanya Tamara Blezinki yang berperan menjadi seorang guru SMA bernama Sonya? *ketahuan anak generasi berapa hehehe. Saya terinspirasi olehnya, menjadi guru SMA yang disegani murid, namun tetap cantik dan fashionable.

Sayang seribu sayang, takdir pun berkata lain. Saya yang bercita-cita menjadi seorang guru SMA terdampar dalam sebuah pilihan untuk menjadi guru SD. Awalnya kikuk tapi lama-lama saya berhasil mengikuti alur dan benar-benar mencintai pekerjaan saya ini. Ternyata menjadi guru SD itu menyenangkan, bisa ketemu anak-anak yang lucu, cantik, ganteng, ngeselin, tapi ngangenin.

Baca juga: Blogspot berlabel "SCHOOL"



Berhubung sudah lama menjalani profesi ini, otomatis banyak pengalaman dan kegiatan yang saya ikuti. Saya banyak ditempa dan ditantang saat bekerja, mulai yang hanya asisten kelas, kemudian jadi wali kelas rendah, jadi koordinator acara, dipercaya mengawas UN, dan sekarang menjabat sebagai wali kelas 6. Semuanya berawal dari titik nol dan saya mensyukuri hal itu.

Baca juga: Pengalaman pertama mengawas UN dan Tentang Saya dan Primary 6

Seminggu yang lalu saya mendapat tugas untuk mengikuti pelatihan GPO. Apa itu GPO???

GPO adalah singkatan dari Guru Pembelajar Online yang merupakan lanjutan dari program kemendikbud setelah UKG. Program ini ditujukan kepada guru supaya terus beajar meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru. Pelatihan ini dilakukan secara tatap muka maupun online.

Tempat pelatihannya ada di salah satu sekolah negeri. Sebenarnya ini adalah kali kedua saya berada di sekolah dasar negeri tersebut. Kalau dulu untuk mengikuti bimbingan pengawasan Ujian Nasional atau UN, sekarang untuk mengikuti pelatihan GPO. Sejenak saya termenung jika melihat keadaan SD tersebut. Saya jadi teringat waktu sekolah dulu, keadaan sekolahnya hampir sama dengan tempat pelatihan sekarang. Meja dan kursinya dari kayu, ruangannya disekat oleh kayu juga, lapangan upacara luas, dan masih ada halaman yang belum diplester. Duuuuh saya benar-benar kangen masa-masa sekolah di SD negeri dulu T_T.

Oke kembali ke GPO. Sebagai perwakilan sekolah saya harus mengikuti kegiatan ini dengan baik dong ya. Di dalam undangan sih sebenarnya tertera bahwa peserta harus hadir pukul 13.00, namun mentor untuk pelatihan GPO malah belum datang, ya sudah saya selfie dulu xixixi.

Setelah mentor datang, semua peserta dipersilakan untuk memperkenalkan diri. Semua perwakilan kebanyakan bapak-bapak dan ibu-ibu, yang masih muda seperti saya ((( MUDA ))) cuma sedikit hahaha. Sebenarnya pembelajaran ini dilakukan dalam 3 kali sesi, untuk sesi yang pertama namanya adalah PENDAHULUAN yang mengharuskan peserta GPO ini menyelesaikan materi "Saran dan penggunaan modul", "Alur pembelajaran", dan "Aktivitas belajar lain". 

Mentor dan penanggungjawab sedang memberikan pengarahan

Sesi berikutnya peserta harus menyelesaikan materi di sesi 1 dan sesi 2. Penyelesain materi dapat dilakukan di sekolah masing-masing. Sedangkan sesi terakhir kami (peserta) harus bertemu lagi dengan mentor GPO di sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.

Berikut alur untuk menggunakan web GPO ini.


Pastikan bapak/ibu sudah mengeprint undangan karena disitu tertera username dan password yang nantinya akan digunakan untuk masuk ke dalam website GPO.


Pertama, siakan masuk ke dalam situs https://sim.gurupembelajar.id lalu ketikan username anda yang terdapat di surat undangan seperti yang terlihat pada gambar nomor 1. Email diisi dengan USERNAME, sedangkan password diisi dengan password.

Kedua, nanti bapak/ibu akan diarahkan ke halaman utama atau beranda Guru Pembelajar yang berisi profil serta email. Lalu scroll ke bawah sampai terlihat seperti gambar 3, yaitu berisi tentang kelompok modul (KM). Disitu akan terlihat ada berapa kelompok yang belum memenuhi ketuntasan. Buka terlebih dahulu yang bergambar buku dibuka. Klik saja lalu anda akan masuk seperti gambar nomor 4, scroll lagi ke bawah sampai terlihat seperti gambar 5 yang berisi pendahuluan dan sesi1, 2, dan seterusnya.

Dalam situs tersebut ada banyak sekali sesi-sesi dan materi yang harus dibaca. Jika belum dibaca sampai selesai maka sesi berikutnya idak dapat dibuka kembali lho, hohoho.

***

Sebenarnya, bukan hal pertama saya harus menghadapi web macam begini, tapi namanya baru belajar jadi ya harus semangat mulai dari titik terendah. Banyak hal yang saya dapatkan ketika mengikuti pelatihan ini, selain mendapat ilmu, tentunya juga menambah circle pertemanan saya. FYI, kami (peserta GPO) sampai bikin grup whatshapp lho hehehe.

Dengan GPO ini pula saya jadi tahu ada beberapa kemampuan yang belum saya kuasai, karena pada dasarnya seorang guru haruslah mampu mencapai kompetensi yang luas, seperti:

  • Kompetensi Pedagogik
  • Kompetensi Kepribadian
  • Kompetensi Sosial
  • Kompetensi Profesional

Semua kompetensi di atas dulu pernah saya tulis artinya apa. Selengkapnya bisa dibaca pada postingan yang ini ---> Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru.

Nah kalau ada yang bilang menjadi seorang guru itu mudah mana suaranya??? T_T Sini-sini saya kasih tahu hahaha :).

Baca juga: (CHSG) Catatan Hati Seorang Guru

Nantinya setelah saya dan teman-teman guru selesai melakukan GPO 1, akan ada lagi pertemua kedua yang dilakukan di sekolah yang sama. Doain ya supaya saya lulus, malu ikh kalau gak lulus-lulus hahaha.

Salam,
@meifariwis

3 komentar

  1. iya, semoga lulus ^_^

    BalasHapus
  2. Saya seoakat mba dengan artikel ini. Ini adalah bagian dari usaha meningkatkan kapasitas tenaga pendidik

    BalasHapus
  3. Aku pernah jadi guru eh berbagi inspirasi sama murid sekitar 2 jam saat ada #kelasinspirasi di Balikpapan. Sungguh menjadi guru harus siap mental menghadapi ana didik yang punya aneka kepribadian dan latar belakang pengasuhan.

    Tambah salut sama bapak ibu guru.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis