Bukti Fisik Standar Proses Akreditasi Sekolah

Assalamu’alaikum :)

ALHAMDULILLAH adalah kata yang paling tepat saya ucapkan saat ini. Setelah kemarin bersibuk-sibuk ria dengan segudang aktifitas di sekolah karena adanya proses akreditasi, maka dengan ini saya menyatakan bahwa AKREDITASI TELAH USAI, uuuh yeeeach. Senang bukan kepalang lho xixixi.


Tanggal 21-22 September kemarin memanglah hari-hari yang paling mendebarkan bagi seluruh guru dan jajaran di sekolah. Pada tanggal tersebut sekolah kami didatangi oleh tim asesor akreditasi sekolah. Mau tidak mau semua yang ada di sekolah terlibat dalam acara nan sakral ini. Meskipun awalnya deg-degan tapi ternyata kami (guru dan siswa) berhasil menjalani masa akreditasi dengan baik.

Seperti sekolah lainnya, hari pertama adalah hari penyambutan tim asesor. Sekolah kami telah menyiapkan kegiatan menjelang datangnya tim penguji ini. Ada anak-anak dari Music Club yang mempersembahkan nyanyian dan tarian. Selanjutnya acara formal lainnya berupa sambutan dan pengujian masing-masing standar.

Bersama penari-penari dari Musik club

Saat pengujian standar inilah guru-guru disibukkan dengan berbagai macam pertanyaan. Meskipun semua dokumen dan bukti fisik yang ada di standar saya sudah lengkap, tapi tidak bisa dipungkiri kalau saya benar-benar deg-degan gak karuan. Saat giliran standar proses tiba dan saya diberi pertanyaan ini itu ternyata eh ternyata saya berhasil menjawab semua pertanyaan dari asesor lho hahaha, LEGA rasanya!!!

Berbicara tentang standar dalam akreditasi, sebenarnya ada 8 standar yang harus dipenuhi oleh setiap sekolah. Untuk tahun ini saya diberi amanah untuk menjadi koordinator Standar Proses. Di dalam standar ini ada beberapa instrumen yang wajib saya buktikan jawabannya dengan menyediakan berbagai bukti fisik.

Kira-kira apa saja ya bukti fisik pada standar proses? Saya jelaskan satu-satu ya supaya mudah dipahami (*note: bukti-bukti ini berdasarkan proses akreditasi kemarin, mungkin setiap asesor memiliki kriteria penilaian yang berbeda, CMIIW).

Instrumen nomor 19
Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
Bukti fisik: Secara mandiri setiap RPP harus memuat : identitas mata pelajaran;  standar kompetensi (SK); kompetensi dasar (KD) dari silabus yang akan dicapai; indikator pencapaian kompetensi; tujuan pembelajaran; materi ajar; alokasi waktu yang diperlukan; pendekatan dan metode pembelajaran; kegiatan pembelajaran; penilaian hasil belajar; dan sumber belajar., RPP dan silabus semua mata pelajaran (3 tahun ke belakang)

Instrumen nomor 20
RPP disusun dengan memperhatikan 6 prinsip penyusunan
Bukti fisik: RPP semua mata pelajaran tiap masing-masing kelas (3 tahun ke belakang)

Instrumen nomor 21
Sekolah/Madrasah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan
Bukti fisik: SK pembagian tugas mengajar, daftar inventaris buku di kelas, buku agenda kelas, buku kunjungan ke perpustakaan, jadwal pelajaran, kalender akademik, RPP, buku presensi siswa.

Instrumen nomor 22
Proses pembelajaran di sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Bukti fisik: akan dilakukan observasi secara langsung oleh tim asesor, siapkan RPP lengkap dan RPP yang akan digunakan saat hari H penilaian.

Instrumen nomor 23
Sekolah/Madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik untuk kelas I – III
Bukti fisik: Dokumen KTSP yang mencantumkan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik pada kelas I – III, silabus, dan RPP tematik kelas I – III.

Instrumen nomor 24
Sekolah/Madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan matapelajaran untuk kelas IV - VI.
Bukti fisik: Dokumen KTSP yang mencantumkan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran pada kelas IV – VI, silabus, dan RPP mata pelajaran pada kelas IV – VI.

Instrumen nomor 25
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran
Bukti fisik: Dokumen perencanaan pemantauan oleh kepala sekolah,  dokumen pelaksanaan pemantauan oleh kepala sekolah, dokumen hasil dan laporan pemantauan dalam pembelajaran dan catatan oleh kepala sekolah serta tanda tangan guru yang dipantau oleh KS.

Instrumen nomor 26
Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasahdengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
Bukti fisik: Catatan Supervisi proses pembelajaran oleh KS yang ditindak lanjuti dengan: pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Dokumen supervisinya sama dengan instrumen nomor 25.

Instrumen nomor 27
Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1) persiapan,(2) pelaksanaan, (3) evaluasi pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut.
Bukti fisik: Catatan hasil evaluasi proses pembelajaran guru oleh kepala sekolah, program evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran oleh kepala sekolah , dokumen nilai guru dalam proses pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran memperhatikan 4 aspek : Persiapan , Pelaksanaan Evaluasi proses pembelajaran, Rencana Tindak Lanjut.

Instrumen nomor 28
Kepala sekolah/ madrasah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan
Bukti fisik: Dokumen laporan hasil pengawasan oleh Kepala Sekolah. Penyampaian / laporan ditujukan kepada : Guru yang bersangkutan, Dewan Guru, Pengawas sekolah, dan Komite sekolah. Hasil pengawasan meliputi : Hasil pemantauan, Hasil supervisi, Hasil Evaluasi.

Instrumen nomor 29
Kepala sekolah/ madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran
Bukti fisik: piagam penghargaan pada guru, sertifikat pelatihan seminar atau ukg.

****
Kalau dipikir-pikir ternyata akreditasi sekolah itu tidaklah semenyeramkan yang kita duga. Salah saya juga sih kenapa mudah percaya dengan omongan orang kalau tim asesor itu sangar dan galak. Beruntungnya sekolah saya kemarin mendapat asesor yang baik hati hehehe.

Banyak isu diluaran yang mengatakan bahwa pasti sekolahku main di belakang. Weeeeitzzz, sini-sini saya kasih tahu ya.... Gak ada main-main di belakang, semua guru bekerja keras dan benar-benar menyelesaikan masing-masing standarnya. Kami gak ada suap menyuap, kami rela pulang malam supaya nantinya nilai akreditasi kami benar-benar murni. Gemes juga sama orang-orang yang suka ngegosipin jelek, hahaha!

Oh ya, setelah akreditasi hari pertama selesai giliran proses penilaian di hari kedua. Berbeda seperti hari pertama, hari kedua adalah penilaian micro teaching dan observasi sekolah dan kelas. Untuk tahun ini lagi-lagi saya ditugasi sebagai guru yang nantinya akan dinilai oleh tim asesor. Tet toooooot... deg-deg-an euy!

Alhamdulillah saat pembelajaran berlangsung saya bisa menguasai kelas, pun dengan anak-anak. Kegiatan tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari murid-murid kelas 6. Ya, pilihan micro teaching jatuh pada anak-anak kelas 6. Awalnya saya agak ragu dengan mereka, soalnya saat simulasi berlangsung mereka diam dan terlihat kaku. Eh saat penilain ternyata mereka aktif dan sangat antusias mengikuti pembelajaran. Good job P6!



Untungnya semua berjalan sesuai rencana dan tidak ada kendala yang berarti. Susah senang telah terlewati, saling lempar senyum sudah dijalani, pasang muka jutek juga terdeteksi, cek cok sana sini tak terelakkan lagi, semua gara-gara akreditasi. Tapi alhamdulillah kini kami kembali menyongsong hari dengan penuh warna warni.

Foto dari Ms Libay

Lalu bagaimana hasil akreditasi ini? Akankah sesuai harapan? Mungkinkah dapat nilai A? Doakan saja ya, semoga hasilnya segera turun dan dapat nilai maksimal plus kesejahteraan guru meningkat hahaha. Amin :)

Salam,
@meifariwis



7 komentar

  1. semoga dapat nilai akreditasi A ya mbak sekolahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. Alhamdulillah.. masa deg degan sudah usai. hiks hiks
    semoga hasilnya sesuai dengan harapan

    BalasHapus
  3. Akreditasi ini khusus sekolah swasta ya mbak?

    Btw, muridnya banyak yg cina ya, tapi guru-gurunya banyak yg berjilbab.. keren, contoh nyata bhineka tunggal ika, :D

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ikut seneng udah kelar. Karena kebayang ribetnya. Bulan lalu apa kapan ya, kampusku mau akreditasi dan minta aku bantuin. Masyaallah rempongnya. Salut sama tenaga pendidik lah pokonya. Semangaaattt!!

    BalasHapus
  5. Semoga hasil akreditasi nya bagus yaa mbak Mei.
    Mendadak kangen guru-guru kalau mampir di blog mbak Mei ini

    BalasHapus
  6. Wow ternyata instrumen penilaian akreditasi banyak juga. Aku belum pernah sih terlibat akreditasi sebagai tenaga pengajar.
    Pernah didatengi tim asesor waktu akreditasi jurusan kampus, buat ditanyain visi misi jurusan. Dan untung berhasil jawab walaupun agak tergagap2.

    Hahahaaa

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis