Kembalikan Uang Saya!


Ceritanya saya punya saudara jauh (saya bilang jauh karena memang nggak dekat, dia juga nggak pernah pulang kampung). Sebut saja namanya Budi. Budi ini sebenarnya sepupuan dengan ibu saya, cuma dia udah nggak pernah keliatan batang hidungnya. Lebaran nggak pernah pulang, ada acara hajatan nggak pernah datang, intinya lost contact.

Sampai suatu hari, suami dari kakak sepupu saya bikin grup whatsapp. Sebenarnya saya ingin keluar dari grup itu tapi nggak enak sama kakak sepupu. Lha gimana coba, masa anggota grup whatsappnya dari keluarga yang nggak saya kenal, risih kan jadinya. Harusnya anggota grup itu cucu-cucu dari nenek saya saja. Tapi ya sudahlah, saya diamkan grup itu.

Akhirnya dari grup itulah nomor saya dan suami tersebar ke orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Si Budi itu lalu telepon saya, padahal sebelumnya dia nggak pernah hubungi saya. Boro-boro deh, dia aja nanya saya siapa di grup whatsapp. Kayak gitu ngaku saudara? ckckckck. Tapi berhubung saya hormati dia yaweslah ya saya ladeni omongannya yang ternyata omongan penuh muslihat.

Budi ini telepon basa basi sampai minta dicariin kerjaan. Hellooooow bukannya dia udah jadi pegawai tetap sebagai seorang satpam di sebuah bank swasta? Akh, pasti becanda ini orang.

Lalu, selang beberapa hari si Budi whatsapp suami saya. Dia tahu nomor hape suami gara-gara grup keluarga bikinan suami dari kakak sepupu. Hufch benar-benar menyebalkan. Awalnya dia hanya whatsapp ingin minta tolong, tapi saya biarkan saja soalnya firasat saya kok nggak enak. Tapi suami nyuruh saya untuk balas pesannya.

Pagi harinya saya tetap acuhkan pesan dari si Budi, sampai akhirnya siang-siang dia berani whatsapp suami saya lagi. Isi dari pesannya adalah sebagai berikut: 

"Mas tolong ya sampaikan ke Mei, kira-kira bisa nggak? Maaf sekali, saya minta tolong ingin pinjam uang untuk pulang kampung, saudara istri saya ada yang meninggal di Lampung. Kemarin saya sudah pinjam si A (sebut nama saudaraku yang lainnya) tapi dia tidak punya. Kalau ada tolong pinjami saya dulu nanti hari Jumat tanggal 28 saya ganti pas gajian. Maaf sekali ya mas, maaf maaf. Kalau ada saya mau pinjam duit xxx (sebut jumlah nominalnya). Terima kasih"

See? manis sekali bukan pesan dari si B ini? Tutur katanya halus dan sangat meyakinkan. Lalu suami pun menyampaikan pesan itu ke saya. Karena kasihan dan merasa perlu menolong saudara jadinya saya iyakan pinjaman dari si Budi ini. Dia pun whatsapp saya lagi nanya-nanya sudah dikirim belum duitnya.

Sebenarnya saya sempat curiga, karena:

1. Si Budi kasih no rekeningnya ke saya, lalu dia bilang no rekeningnya nggak bisa dipakai karena atm nya patah (dia pakai ATM Bank BRI).

2. Ada screenshoot pesan masuk dari orang lain yang nyasar ke whatsapp saya yang intinya dia juga akan meminjamkan uang ke Budi (dia pakai ATM Mandiri). 

3. Tiba-tiba Budi bilang suruh saya untuk transfer ke rekening orang lain atas nama Deni (Bank Mandiri). Padahal yang pinjam Budi tapi kenapa transfernya ke Deni. Saya agak curiga.

4. Dia buru-buruin saya untuk segera transfer.

Tapiiii... lagi-lagi saya ini orangnya nggak tegaan dan merasa iba sama si Budi karena dia butuh duit. Padahal sebenarnya uang yang saya pinjamkan itu buat bayar daycarenya Kenzo. Tapi yasudahlah karena saya yakin dia akan bayar tepat waktu.

Sampai akhirnya .... 💔💔💔

Tanggal 28 malam saya kirim pesan ke Budi menanyakan perihal uang pinjamannya. Dia berdalih katanya belum gajian (padahal dia sendiri yang bilang kalau tiap tanggal 28 gajian). Oh okey, barangkali memang beneran belum gajian.

Oke, Sabtu dan Minggu saya diamkan tapi Budi nggak kunjung kirim balik uang pinjamannya. Lalu saya chat lagi, dia sama sekali nggak menggubris pesan dari saya. Wah ini sudah nggak benar, saya mulai kesal dan ceritalah ke suami. Senin malam saya chat lagi, sebenarnya dia niat nggak sih buat bayar hutang. Lagi-lagi Budi nggak balas.

Malamnya lagi saya hubungi dia, lalu dengan entengnya dia kirim foto gambar ATM yang isinya "atm tidak bisa diproses". Astagfirullah, mana saya percaya coba? dia bisa saja ambil gambar itu lewat internet. Herannya kok gambar ATMnya BNI? Padahal miliknya adalah BRI. Akh...!!!

Hari berikutnya saya tagih lagi (yang hutang dia tapi yang sibuk nagih saya hiks). Dia beralasan kalau ATMnya rusak, besok dia baru akan urus ke bank. Astaga.

Hari berikutnya lagi saya tagih sesuai janjinya, dia nggak balas sama sekali (padahal kan dia satpam di bank, kalau untuk urusan atm mah juga cepat kelarnya). Tapi Budi nggak balas, nggak respon, bahkan sekedar read whatsapp saya pun tidak.

Saya diamkan beberapa hari tapi kok nggak ada itikad baik dari Budi. Apa gini cara dia balas ke saya, memelas pinjam uang tapi akhirnya tidak dikembalikan? Kalau memang belum punya tak apa-apa tapi setidaknya dia beri kabar, karena saya juga butuh uangnya itu untuk keperluan lain. 

Saya hubungi lagi nggak bisa, bahkan nomor saya diblokir. Iya diblokir sama Budi itu. Hih saya mulai geram ya Allah. Gini amat ya pinjemin uang ke orang lain. Hadew. Suami saya pun akhirnya juga ikutan hubungi si Budi dan  nomor suami saya pun ikutan diblokir. Astagfirullah.

Sekarang tiap saya telepon nggak pernah diangkat, semua nomor saya sudah diblokir, saya jadi nggak punya akses untuk hubungi dia lagi. 

***

Fiyuuuuuuh curhatannya jadi panjang gini yak? hahaha. Jujur saya jadi kesal sendiri, apalagi tiap buka whatsapp berharap si Budi bakal balas pesan dari saya dan balikin uang. Tapi ternyata nggak ada sama sekali. Tambah kesel lagi bila baca pesan-pesan dari dia yang mengiba dan memelas pinjam uang. Aaaaakkkkkk saya kesel sama omongan manisnya.

Nasi sudah jadi bubur, meskipun saya mengikhlaskannya tapi saya justru kasihan padanya. Kenapa? karena di agama kami, orang yang berhutang akan dituntut sampai ke liang lahat. Bahkan jika sudah meninggal pun hutang tetap harus dibayarkan. Ya Allah :(

Oleh karenanya sebelum meminjamkan uang sebaiknya perhatikan hal berikut:

⇉ Kenal dekat atau tidak dengan orang yang akan dipinjami uang. Jika tidak, sebaiknya berhati-hati.

⇉ Cari tahu terlebih dahulu latar belakang orang yang akan pinjam uang.

⇉ Bisa dipercaya atau tidak orang tersebut.

⇉ Beri batas waktu kapan uang akan dikembalikan.

⇉ Ingatkan terus jika sudah lama belum bayar hutang.

⇉ Datangi dan bicara baik-baik.

Jika semua hal di atas tidak dapat dipenuhi ya kita harus siap-siap stok ikhlas dan sabar. Makanya teman-teman semua siapa tahu saya punya hutang yang mungkin saya lupa. Mohon beri tahu ya! 

Adakah yang punya pengalaman yang sama dengan saya? Ada yang pinjam uang tapi malah kita yang sibuk nagih? Parahnya malah nomor kita diblokir, aduh.

Semoga nggak ada lagi kejadian tersebut ya, amin.

(NB: Sampai tulisan ini dibuat pun nggak ada kabar lagi dari si B.)

Salam,
+mei wulandari 

25 komentar

  1. Perihal utang ini emang drama banget hehe. Aku pernah berurusan dengan model begini, bahkan hingga sekarang. Terakhir aku pernah bikin blog khusus berisi kronologi utang, aku kirim linknya kebeliau (dengan password) dengan ancaman kalo gak dilunasi bakalan disebarluaskan. Kejam? emang. Tapi ini utang udah 4 tahun lebih, kita yang sabar eh dia yang sangar hehehe

    omnduut.com

    BalasHapus
  2. Kenal dekat justru nagihnya susah mbak, pekewuuh, mana aku tahu keadaan sehari-harinya pula, jadi sering ilfil lihat gaya hidupnya. 4 tahun blm menyicil sepeser pun. Mana yg dihutang itu bukan uangku (aku jd perantara, karena kasihan aku mencoba mencarikannya pinjaman, jumlahnya tak sedikit, aku sendiri blm pernah punya uang segitu). Jadinya sekarang bisa dibilang aku punya utang yg uangnya sama sekali tak kunikmati sepeser pun. Hanya sabar yg kupanjatkan ke Allah siang malam. Jadi ikutan curhat mbak ...

    BalasHapus
  3. saya juga pernah ngalamin. jualan baju belum dibayar, pas dihubungi alasan macam2, kudatangi eh udah pindah rumah, hingga akhirnya saya balik ke Jogja dan saya pindah rumah ke Depok, tetap ga bisa menghubungi. Sedih, tapi bakal tetep ketagih di akhirat. semenjak itu, janji sama diri sendiri ga akan meminjamkan uang lagi, malas euy soalnya berurusan sama hutang.

    BalasHapus
  4. Memang kalo urusan nya utang piutang agak sensi ya mbak..sampe orang tua saya ngajari sebaiknya sebisa mungkin terutama sama saudara jangan ada utang piutang..kalo memang ada yang minjem kasih aja semampu kita..supaya kita nya juga nggak sakit ati nagihinnya..tapi kadang teorinya gampang prakteknya yang susah hehe..
    semoga si B nya cepet nyadar buat kembalikan utangnya ya mbak..

    BalasHapus
  5. Aku juga pernah mak. Ini yg pinjem tetangga. Padahal aku ini orang baru loh itungannya... Aku juga gak deket sama dia... Eh dia berani beraninha utang aku.


    Krn aku org baru dan rasanya waktu dia punjam uang itu cepet bgt aku kayak kesirep gt langsung kasih tanpa pikir panjang.


    Eh bayarnya lama bgt.. Akhirnya aku tagih2 terus aja peduli amat hahahhaha

    BalasHapus
  6. Dulu aku senpet ada pengalaman gitu. Yg paranya mei, dia itu manager d bank yg sama ama aku. Untungnya bukan atasanku. Jd aku ga segan utk nagih. Itupun nagihnya ampuuunn lama banget. Dia byrnya nyicil pula. Hellooww, sebagai sesama staff di bank ini, aku taulah gaji manager di sini brp. Masa sih ga mampu bayr utang yg cm sepersepuluhnya dr gaji dia.

    Trnyata aku tanya ama anak buahnya, dia punya banyak hutang termasuk ke anak buah dia. Jumlahnya lbh gede drpd utang k aku.. Tp akhirnya lunas memang stlh 3x byr. Tp kan jd kapok minjemin. Aku mah akr ga mau mei minjemin lagi, even ama sodara. Drpd ntr hubungan berubah sakit ati

    BalasHapus
  7. perihal utang piutang, dosen saya bilang lebih baik kasih uang walaupun 10rb ketika seseorang pinjam uang, dari pada harus kasih pinjaman.

    BalasHapus
  8. saya rasa semua orang pernah punya pengalaman yang sama mba, termasuk saya. Kenapa ya orang kalau minjam tuh maniiiiiiisss banget (banyak i dan s nya :D) tapi kalau gilirian jatuh tempo sesuai yang dia bilang (dia lho yang bilang bukan kita yang tentukan) eh malah banyak alasan dan ngilang. Mungkin dia anggap kita banyak duit padahal semua orang butuh duit bukan dia aja. Nah jadi curcol juga kan huhu semoga segera dikembalikan sama si Budi ya mb.

    salam kenal ya mba, saya Enny yang komen di grup fb KEB minta link untuk saling BW 🙂

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  10. Pernah mba, 4 orang yg beda. Aku termasuk orang yang sungkanan, mau nagih kok sungkan, nggak ditagih kok orang yang pinjem adem ayem aja, nggak ada kabarnya padahal udah lewat dari waktu yg dijanjikan. Akhirnya aku tagih juga setelah lewat 4 bulan dari janjinya. Yang mengembalikan cuma 1 orang, 3 lainnya nggak bayar sampe sekarang. Ya udah aku ikhlasin ajalah. Bener nih yang repot malah yg memberi hutang, yang hutang malah tenang2 aja.

    BalasHapus
  11. Wah gini amat ya minjemin duit ke orang, kalo mau pinjam cepet, kalo sudah ditagih ngilang tu orang.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  13. Huhuhu iyaa drama utang emang nggak ada habisnya. Aku cuma mau minjemin uang ke orang yang bener-bener aku kenal betul ato sahabat sendiri. Enggak deh buat orang yang 'cuma tau'.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  15. Itulah sebabnya saya males minjemin. Saya lbh milih opsi udah kasi aja seikhlasnya dan gk usah dipikirin.
    Jangankan org yang gk dikenal, saudara aja jg ngemplang :(
    Tapi kalau saudara yoweslah msh mending bantu2
    Kdng uang bisa bikin persaudaraan dan pertemanan rusak ya mbk?
    Moga diganti yg lbh oke
    Btw kepoh donk kalau biaya daycare Kenzo brp? Mau bandingin sama tempat anak2 hehe TFS

    BalasHapus
  16. ibuku termasuk orang yg dihutangi mbak..sama saudara sendiri sih,,, udah g kehitung....trus bayarnya juga lelet....sekarang uda g dikasih lagi

    BalasHapus
  17. Kalo aku orangnya utang dagangan hp suami Mba', ngomong di awal aja, ayolah sama tetangga sendiri, bla bla. Janji awal 3 kali bayar, eh sampe sekarang sudah 4 bulan belum bayar sama sekali. Parahnya hpnya itu nggak jelas kemana. Dijual lagi atau gimana. Pas ditagih, gampang, gampang.tapi pas nyampe bulan tagihan, duh belum bayar juga dengan banyak alasan. Itu pun kami yang harus ke rumahnya. Semoga kita selalu bisa bayar hutang dan jarang berhutang ya, Aamiin.

    BalasHapus
  18. Kadang suka kesel kalau saat waktunya butuh tapi tak kunjung dibayar juga. Biasanya kalau aku coba bicarakan baik-baik, temui ajak nongkrong atau apa.. Terus, kalau susah juga itu bertanda kedepannya jangan sampe dipinjemi lagi..

    BalasHapus
  19. Perihal ngutang sih emang gitu kalo ngga kasih, ngga enak. Pas di kasih, lupa diri. Berasa kayak ngga punya utang~

    BalasHapus
  20. HAI MBAK MEI!!

    Satu kata pertama buat Mbak Mei : SABAR...

    Banayk orang yang emang typenya kayak Budi. Kalau pinjam ngotot, sekalinya dipinjamin dan ditagih ehh disappear. Dan emang harus hati hati kita minjeminnya. Mau sodara atau nggak juga ahrus hati hati jaman sekarang. Ya sudahlah mbak Mei, ikhlasin aja kali ya..mau gimana lagi coba? Dan besok lagi jangan mudah merasa iba. Oke sip.

    BalasHapus
  21. Ya ampun ngutang sampe sebegitunya ya. Tapi ya ... gimanapun, utang itu sebaiknya dihindari sih ya. Kalau memang nggak kenal dekat, jarang ngobrol atau bersosialisasi bareng, serem sih apalagi kalau urusannya sudah soal uang begini.

    Mudah mudahan segera terselesaikan ya. Mungkin bisa diomongin sama keluarga besar, terutama admin grup whatsapp-nya. Semoga segera terselesaikan ya mba.

    BalasHapus
  22. Belum pernah kejadian kyk gitu sih... Saya nya selektif pisan sih gara2nya. Tegaaa.. hahaha. Soalnya ya itu, klo ga kenal bener, kan ga tau sejauh mana bs dipercaya. Mudah2an dgn mngikhlaskan ini, mba Mei dpt rejeki lain yg lbih bnyak ya.

    Pernah sekali kejadian ada temen yg baru kenal mau gadaikan koin emasnya ke saya dulu itu. Tpi sy curiga. Jdi sy ngeles aja.. hahaha.

    BalasHapus
  23. Duh, mbak Mei. Yang sabar ya, mbak, sebelumnya. Pasti nanti akan diganti yang lebih oleh Tuhan, mbak. Emang, ya, kadang tuh orang seenaknya kalo mau minjem uang. Kalo misalkan gak bisa ngembaliin, ya, gak usah minjem harusnya. :D

    Menurutku sih itu udah parah banget. Sampe diblokir semua nomer. Pasti nanti akan ada balasannya, mbak, buat itu orang. Buat pelajaran aja mbak hal ini untuk lebih hati-hati ketika mau minjemin duit ke orang lain. :)

    BalasHapus
  24. wah udah lama nih ga ke blognya ka mei. udah berubah header blognya.

    yah, namanya sodara yang rese ada aja sih. tergantung gimana kita menyikapinya. kalo kasus kak mei, kalo saran gue sih bsok lagi harus tegas. tegas aja gitu, ga usah kasian, nnti ujungnya malah sakit hati. gue pun skrng lagi kyak gitu sih, ka. heheh. ketimbang sakit hati.
    orang yang dekat pun, kadang juga ada yang bisa ngilang pas minjem duit kita ka. soal duniawi kyak gini, kadang bisa aja lupa mana yang dket mana yang engga. mnrut gue sih gitu. klo gue sendiri, minjemin org uang, yg kira'' klo ga gue tagih, ya gue ga merasa harus nagih tiap saat lah. agak pelit gitu yak? heheh

    coba, dtengin aja ka mei rumahnya. smoga lancar ya, dan si budi itu bayar utangnya.

    BalasHapus
  25. Sabar ya Kak Mei..
    Semua pasti ada balasannya, percaya deh..
    Emang rata-rata orang yang minjem duit gitu.. Diawal manis, janjiin tanggal segini balik.. Eh, tapi kenyataannya beda banget sama yg diomongin.. Haaaah, banyakin sabar kak mei..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis