Perayaan 17 Agustus di Komplek Perumahan

Tahun ini jadi tahun yang sangat istimewa buat saya dan keluarga kecil. Pasalnya semenjak pindah rumah, saya jadi punya banyak tetangga dan bisa berinteraksi dengan warga sekitar. Ya meski nggak tiap hari sih, tapi setidaknya tahulah mana yang tetangga mana yang bukan, hahaha.

Baca juga: Pindah Rumah

Perayaan lomba 17 Agustus di Perumahan


Kalau dulu waktu masih nomaden (baca: pindah kos dan kontrakan), saya mana punya tetangga dekat. Mungkin ada beberapa yang lumayan akrab tapi nggak sampai ikut kegiatan setempat, maklum bukan warga aslinya sih.

Nah, kemarin itu jadi momen berharga karena untuk pertama kalinya kami ikut lomba 17 Agustus di komplek perumahan. Biasanya hanya ikutan lomba di sekolah saja. Itu pun terbatas hanya dengan murid-murid dan guru. Tapi nggak apa-apa,  jiwa nasionalisme saya tetap membara kok.


Kegiatan perlombaan dilakukan tepat tanggal 17 Agustus 2018 di area fasilitas sosial perumahan. Lomba dibagi menjadi 2 bagian, pertama khusus anak-anak dan dimulai pada pagi sampai siang hari. Kedua, lomba khusus orang dewasa dan dimulai sore hari.

Berhubung Bimo jadi panitia acara 17an jadinya pagi-pagi banget kami udah harus standby di lapangan. Terlihat ada beberapa panitia yang sudah datang dan anak-anak juga sudah berkumpul nggak sabar ikut lomba. Lucu-lucu deh mereka, karena ini juga kali pertama mereka ikut lomba 17an di perumahan.

Iya, jadi lomba ini baru pertama kali diadakan di komplek kami lho. Makanya antusias warga lumayan menggebu-gebu (halah). Terlihat anak-anak yang udah siap dengan kostum merah dan putih sambil memegang bendera Indonesia sudah mulai berdatangan. Kenzo nggak mau kalah dong, pagi-pagi udah selfie narsis karena pipinya saya gambar bendera Indonesia, hehehe.

Kenzo selfie sebelum lomba

Area lomba yang sederhana nggak menyurutkan panitia untuk mengemas acara sedemikian menarik. Lomba yang diadakan pun cukup beragam seperti: makan kerupuk, kelereng dan sendok, memasukkan paku ke botol, estafet sumpit, memasukkan air dengan spons, memasukkan karet gelang dengan sedotan mengambil koin dalam tepung memecahkan balon air, dll.

Pagi hari lomba diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama. Anak-anak dibariskan supaya terlihat rapi. Jangan tanya Kenzo gimana ya, dia nggak mau anteng karena masih malu-malu. Maklum belum pada kenalan satu sama lain.

Kenzo dan teman-temannya menyanyikan lagu Indonesia Raya

Selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, anak-anak mengikuti lomba makan kerupuk. Oh ya untuk lomba dibagi 2 kelas yaitu kelas kecil (usia 5 tahun ke bawah) dan kelas besar (usia 6 tahun ke atas). Kenzo masuk kategori kelas kecil mengingat usianya yang baru 3 tahun.

Selain makan kerupuk, Kenzo juga ikut lomba kelereng. Meski nggak menang karena emang niatnya jadi tim penggembira saja, dia udah seneng banget bisa ikutan. Saya juga dukung-dukung aja penting Kenzo enjoy dan bisa berbaur dengan teman-temannya.

Tapi drama baru dimulai ketika ada lomba pecah balon dan balap karung. Kenzo nangis gero-gero minta ikutan padahal kan belum bisa ya, lagian saya nggak mau ribet ntar kalau bajunya basah gimana? Hahaha. Ya udah akhirnya sepanjang lomba Kenzo ngambek minta pecah balon dan akhirnya kami pulang saja toh kebetulan lomba dah selesai.

Kenzo ngambek hahaha

Sore harinya baru deh mulai lomba khusus bapak-bapak dan ibu-ibu. Ini saya juga ikutan lho, lomba makan kerupuk tentu saja saya daftar. Ah ternyata sulit banget, mana seret pula ya makan kerupuk. Tapi ibu-ibu lain mah hebat bisa menghabiskan kerupuknya hanya dalam waktu beberapa menit, keren!

Bimo dan bapak-bapak lain juga nggak kalah heboh, malah lombanya lebih ekstrim karena makan kerupuk aja kakinya harus diangkat. Belum lagi ambil koin pakai mulut di atas tumpukan tepung. Alamaaaaaaaakkk, jorok hahaha.

Papi makan kerupuk

Oh iya, Kenzo juga ikut lomba mewarnai lho. Suka-suka dia sih mau warna apa aja karena ya emang belum pinter banget. Kemarin itu juga pakai acara nggak mau ikutan, karena malah asyik main sama kucing, hadew.


Lomba sore hari pun diakhiri karena harus mandi, makan, dan menjalankan ibadah sholat Magrib. Tapi tenang aja, lombanya masih berlanjut di malam hari kok. Saya dan suami juga ikutan, tapi sebelumnya ke dokter dulu karena saya lagi sakit gengs. 

Malam hari itu didominasi lomba estafet, kelompok, maupun duet suami istri. Apalah daya saya dan Bimo kalah mulu euy, padahal lombanya gampang banget wkwkwk. Untungnya pas lomba estafet saya menang, lumayan dapat juara 1.

Pose dulu sebelum lomba

Untuk kegiatan lomba ini memang cuma berlangsung 1 hari. Tapi besoknya (malam Minggu) diadakan tirakatan. Kegiatan ini diadakan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga serta sekalian bagi hadiah lomba gitu.

Ibu-ibu dapat tugas siapin makanan dari rumah secara sukarela. Bapak-bapak dapat tugas untuk bikin panggung dan pasang lampu. Semuanya membaur jadi satu dan Alhamdulillahnya acara berjalan lancar. Sekitar pukul 22.30 malam acara tirakatan tersebut diakhiri.

Malam kebersamaan dengan para warga

Saya pribadi seneng banget karena bisa bergabung di perayaan bereng warga komplek perumahan. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi dan semakin kompak. Kalau kalian bagaimana? 17 Agustus kemarin ngapain aja?

Salam,
@meifariwis

1 komentar

  1. Kmrn fylly ikutan lomba di sekitaran rumah. Ya ampuuun lucu jg ternyata hahaha. Yg lomba anak2 sih yg lucu. Mulai dr mindahin baskom isi air ke anak di belakangnya, ga boleh tumpah. Tapi apalah dayaaa, itu anak2 malah sengaja banget nyiram temen2nya wkwkwkw. Jdilah fylly pulang2 kyk abis kecebur kolam -_- . Panjat pinamg ada jugaaa. Tp suamiku ga bakal ikutan. Manjat aja ga bisa hahaha

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis