Alasan dan Cara Agar Tetap #BahagiadiRumah

Assalamu'alaikum :)

Sejak kecil saya tinggal bersama keluarga tercinta. Ada ayah, ibu, adik laki-laki, dan tentu saja saya sendiri. Kami tinggal di rumah sederhana yang terletak di desa terpencil di kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Rumah yang kami huni memiliki 3 kamar, 1 kamar untuk ayah dan ibu, 2 kamar lainnya untuk saya dan adik. Selain kamar, ada pula ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur mungil. Meski begitu kami senang bisa tinggal bersama dalam suka dan duka.

Ayah, ibu, saya, dan adik beserta gambar rumah kami di desa

Dari SD sampai SMA saya selalu tidur di rumah, sampai akhirnya saya harus kuliah keluar kota. Dari situlah untuk pertama kalinya saya harus "meninggalkan rumah" untuk sementara. Biasanya saya pulang ke rumah seminggu sekali. Entah kenapa setiap berada di luar saya selalu kangen ingin segera pulang ke rumah dan berkumpul bersama keluarga. 

Makin ke sini makin terasa kangen rumah, apalagi status saya telah berubah yang semula anak mama sekarang telah menjadi seorang istri sekaligus ibu. Sudah hampir 3 tahun ini saya merantau bersama suami dan tinggal di kontrakan kecil. Saya jadi semakin rindu menggebu-gebu dengan suasana rumah kami yang ada di desa terpencil itu. Akhirnya pertanyaan yang mengganjal di hati pun terjawab sudah. Ada beberapa alasan kenapa saya selalu #BahagiadiRumah.

  • Alasan pertama karena rumahku itulah surgaku


Saya selalu terngiang dengan lagu qasidahan waktu mengaji dulu tentang arti penting sebuah rumah. Kurang lebih liriknya seperti ini:
"Oh sungguh bahagia hidup bersama keluarga, penuh kasih sayang mesra, rukun, damai, sejahtera. Rumahku itulah surgaku di dunia ooooh sungguh bahagia".
Lagu qasidah tersebut semakin menyakinkan hati ini bahwa setiap rumah pasti akan menjadi surga bagi pemiliknya jika hidup rukun dan damai. Saya selalu mendapatkan ketenangan ketika berada di rumah. Saya pun merasa lebih aman jika berada di samping orang-orang tersayang. Rumah sederhana itu menjadi tempat saya berlindung dari panas, hujan, dan tentu saja dari segala kecemasan-kecemasan yang terjadi di luar. Karena rumahku itulah surgaku di dunia.

  • Alasan yang kedua karena di rumahlah saya bisa merasakan masakan ibu.  


Bagaimana saya tidak bahagia jika setiap bagun tidur, di meja makan sudah tersedia makanan lezat yang tentu saja gratis. Saya tinggal makan dengan lahap dan tidak perlu mengeluarkan uang. Masakan ibu menjadikan kebahagian saya sempurna karena saya yakin ibu telah memasak dengan penuh cinta untuk kami sekeluarga di rumah. Yang terpenting pula, masakan ibu itu rasanya paling enak sedunia :).

  • Alasan ketiga karena dengan di rumah saya bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.
Rumah telah menjadi saksi sejarah kami dalam mengarungi hidup. Kadang suka kadang pula duka. Di rumah, saya bisa melepaskan segala "uneg-uneg" yang ada di hati. Saya bisa berkumpul bersama keluarga, makan bersama, menonton acara televisi bersama, bahkan hanya sekedar mengobrol ala kadarnya. Di rumahlah semua momen keluarga terjadi. Apalagi sekarang saya telah punya anak, jadi setiap pulang ke rumah kami bisa bercengkrama bersama. 

  • Alasan keempat karena di rumahlah saya bisa menjadi seperti seorang putri.


Meski sudah besar begini, jika berada di rumah saya tetap diperlakukan seperti putri oleh ayah ibu. Ibu selalu bertanya makanan apa yang ingin saya makan, lalu ibu memasaknya. Ayah saya pun begitu, semisal pulang dari kerja, ayah selalu membawa oleh-oleh untuk kami. Saya tetap melakukan pekerjaan rumah, tapi ibu selalu membantu dan membagi tugas. Jika ibu memasak, saya yang mencuci piring. Jika ibu menyapu, saya yang mengepel, begitu seterusnya. 

Ada banyak hal yang saya sukai jika berada di rumah yang ada di desa. Saya sangat bahagia bisa menikmati masa-masa kangen itu dan bisa tersalurkan ketika sudah berada di rumah bersama ayah, ibu, dan adik. Namun, waktu terus berjalan dan saya harus bisa menemukan #BahagiadiRumah versi saya di tanah perantauan. Jadi, selain bahagia di rumah bersama keluarga yang ada di sana (desa), saya juga menciptakan bahagia di rumah yang ada di sini (perantauan).

Rumah yang saya tinggali di perantauan ini tidaklah besar, hanya ada 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur kecil. Akan tetapi, rumah kecil ini adalah tempat kami bertiga berkumpul (saya, suami, dan anak). Segala keluh kesah kami rasakan bersama. Saya dan suami suka berkumpul di rumah, membahas hal-hal sepele, mengobrol tentang pekerjaan, dan membicarakan perkembangan buah hati. Semua itu terjadi di rumah kecil ini, di dalam kamar, berdua saja, romantis.

Berikut adalah beberapa hal yang saya lakukan supaya tetap #BahagiadiRumah:

  • Bermain bersama buah hati

Bahagia di rumah karena bisa bermain dengan anak

Kenzo anak saya adalah obat pelipur lara. Sepulang kerja atau saat weekend saya selalu berusaha membagi waktu untuk tetap bisa bermain dengan buah hati. Meski hanya sebentar tapi bermain bersamanya saat di rumah membuat saya bahagia.
  • Memasak

Memasak MPASI dan donat membuat saya tetap merasa bahagia saat di rumah


Meskipun tidak lihai dalam urusan dapur tapi sesekali saya bereksperimen dengan membuat masakan. Saya bahagia bisa memasak untuk suami dan membuat MPASI untuk buah hati. Lebih bahagia lagi jika masakan saya dipuji oleh suami, rasanya ingin terbang melayang :)

  • Menulis di blog
Hampir 5 tahun saya menggeluti dunia perbloggeran dan dari situlah saya menemukan passion tersendiri. Saat suami dan anak sudah tidur biasanya saya suka menghabiskan waktu di rumah dengan menulis di blog. Dengan menulis perasaan saya jadi lega karena apa yang ingin saya sampaikan dapat tersalurkan lewat sebuah tulisan. Apalagi kalau menang lomba menulis, rasanya bahagia tak terkira.

  • Menonton film bersama suami di rumah
Saya dan suami adalah tipe orang yang suka menonton film. Berhubung anak kami masih kecil jadi tidak bisa pergi ke bioskop. Cara yang paling efektif adalah dengan membeli kaset dvd dan menonton filmnya di rumah. Ternyata cara ini semakin mempererat hubungan saya dan suami lho, jadi semakin dekat meskipun hanya menonton di rumah.

*Inspirasi untuk tetap bahagia*

Setiap orang pasti punya sosok inspirasi supaya tetap bahagia di rumah. Kalau saya sendiri mengidolakan ibu sebagai panutan agar tetap bisa membina kebahagiaan bersama keluarga. Selain itu, sebagai tambahan referensi saya memilih Tabloid Nova sebagai teman bacaan. Seperti yang kita tahu kini Tabloid Nova sudah berdiri selama 28 tahun. 28 tahun itu bukanlah waktu yang singkat, tapi sampai sekarang NOVA terus menemani dan menjadi bagian di rumah-rumah sahabat NOVA.

Membaca NOVA untuk mencari inspirasi

Ulang tahun NOVA yang ke 28 atau NOVAVERSARY ini merupakan bukti nyata bahwa NOVA tetap selalu eksis menemani keluarga dan berbagai inspirasi seperti mengenai kesehatan, gaya hidup, karir, horoskop, plesir, selebritis, mode dan kecantikan, sampai dengan resep aneka makanan. Semua diulas di dalam tabloid Nova.

NOVA bisa dibuka lewat PC maupun smartphone

Jika bingung mau masak apa hari ini saya tinggal baca bagian "RESEP". Atau jika lagi ingin baca info-info terbaru saya bisa mencarinya di kolom "NEWS". Bahkan untuk mengetahui kabar-kabar aktor dan aktris juga ada, saya hanya tinggal membacanya di rubrik "SELEBRITI". NOVA ini tidak hanya berbentuk tabloid saja, kita bisa membacanya langsung melalui website dengan alamat www.tabloidnova.com. Atau supaya tetap terus update kita juga bisa follow twitternya di @tabloidnova dan fanspagenya di www.facebook.com/wwwtabloidnovacom.  

Jadi, untuk menciptakan kebahagiaan itu sebenarnya datang dari diri sendiri dan jika ingin mencari inspirasi mengenai gaya hidup maupun tentang keluarga salah satunya dengan membaca NOVA. Saya sudah, kalian bagaimana?


Salam,
@meifariwis

21 komentar

  1. Hihihi banyak alasan deh sebenenernya biar kit bisa bahagia dirumah :D

    Aku selalu merindukan suasana rumah sih sebenernya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya banyak banget alasan tinggal dan bahagia di rumah
      Aku juga merindukan momen2 seru di rumah mas

      Hapus
  2. bener banget mba entah apa alasan yang pastinya. ngerasa bahagia saja pas ada di rumah. tapi yang paling setuju sama alasan no 1 karena rumahku itulah surgaku. :) semoga menang ya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nomor 1 memang ga ada duanya ya mas
      amin, makasih ya

      Hapus
  3. Banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan di rumah bersama keluarga yah mbaaak...

    Nonton dvd bareng suami aja bisa asyik banget :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak aku sering nonton dvd sama suami di rumaha hahahhaa

      Hapus
  4. Nonton film. Yuhuuuu. Sama kita, Mei. Asyik ya, banyak hal yg bisa dilakukan biar tetep bahagia di rumah. Selamat berbahagia, Mei sayaanggg ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita emang klop Gess hahahhaa
      Tetap bahagia terus ya

      Hapus
  5. Bahagia di rumah sambil baca tabloid Nova juga ya mba hehe. Saya juga suka baca tabloid Nova mba :)

    BalasHapus
  6. masakan Ibu emang paling juara sih ya mba daripada masakan resto manapun.Dan masak emang hal paling menyenangkan di rumah

    BalasHapus
  7. bagian masakaan ibuuu, ah ngangenin selalu...
    selamat berbahagia di rumah, maak :)

    BalasHapus
  8. Meskipun lebih bahagia tinggal di rumah sendiri.
    Tapi, berada jauh dari parents juga bisa menyenangkan karena kita belajar survive untuk diri sendiri. Jika sudah berkeluarga, pasti juga survive untuk seluruh family. It's cool!

    BalasHapus
  9. enak itu kakmei hidup dirumah mulu bebas dari segala kejahatan yg apalah gitu, apalagi hemat biaya, kalo urusan makan enak kalo masakan ibu ... oiyasih sekarang udah jadi mamahnya kenzo, jadi tiap hari masak dong kakmei..


    semoga menang kompetisi ya mamah kenzo :)

    BalasHapus
  10. Nova emang sahabat sejati buat bahagia di rumah, semakin lama semakin keren aja. ini saya baca judulnya udah tau kalau ikutan yang nova, hihihi.. maklum sebagai sesama pemburu lomba. goodluck mbak mei.. semoga beruntung. hihihi.

    BalasHapus
  11. Saya juga termasuk suka berdiam diri di rumah. Rasanya nyaman aja :)

    BalasHapus
  12. Bener banget, kebersamaan bersama kwluarga dan makanan ibu selalu mwnjadi yg ditunggu2 jika dirumah.. jadi kangen pulang kampung :/

    BalasHapus
  13. Emang bene kak, rumah itu pemikat rindu. Kalo dirumah sendiri ada perasaan bebas aja mau ngapain. Ya contohnya kalo tidur, kalo tidurdirumah temenkan pasti nggak enak kalo bangun siang. Sementara kalo dirumah tidur sepuasnya kalo hari libur. Jadi rumah bener bener ngangenin

    Wah pasti tambah kngen ayah dan ibu ya kak. Klo sudah berumahtangga senidiri.

    BalasHapus
  14. Mei, kunjungan bunda yg terlambat, gpp, ya, Mei. Ini yg bunda betul2 pengen pake banget belajar bikin gambar-gambar lucu dan bagus dengan hiasan tulisan. Mau cari mentor konkrit, nih.... Bunda suka sekali liat gbr2 di postingan ini. Sukses buat Mei.

    BalasHapus
  15. Nonton film bareng di rumah emang nikmat banget. Quality Time bareng keluarga plus refreshing yang hemat :)

    BalasHapus
  16. Bahagia dirumah.. iya bahagia memang dirumah apalagi bagi anak rantau seperti saya.. btw salam kenall

    BalasHapus
  17. Ehehe... ending ending baca nova..
    Si anak juga ngikut ibunya...
    Adem kalau lihat anak hobi baca juga seperti ibunya...

    Sip kak mei... semoga alasan itu membuat semakin bahagia..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis