Assalamu'alaikum :)

Saya adalah perempuan yang berasal dari desa di salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Selama tinggal di sana yang saya rasakan begitu tenang, damai, udaranya sejuk, pohon-pohon masih tumbuh rindang, dan jalanan masih banyak yang berbatu. Tak luput juga suara-suara burung berkicau setiap harinya, bahkan jika malam hari suara jangkrik dan kodok pun masih silih berganti memecah keheningan. Saya jadi merindukan keadaan yang demikian, keadaan di mana lingkungan sekitar masih terlihat asri dan asli. Namun karena sebuah tuntutan, akhirnya saya berpindah tempat tinggal di salah satu kota besar di Indonesia, jauh dari keramah tamahan desa.

Di kota, banyak sekali perbedaan yang saya temui. Jalanan mulai beraspal dan gedung-gedung berlomba untuk mencapai ketinggian yang paling maksimal. Kendaraan yang berlalu lalang membuat macet tak karuan yang menghasilkan dua polusi sekaligus, yaitu polusi suara dan tentu juga polusi udara. Padahal jika kita mau sedikit mengalah, kita bisa memakai kendaraan umum seperti angkot maupun bus saat berpergian atau saat berangkat kerja. Tentu hal itu akan lebih mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi yang menyebabkan global warming. 

Assalamu'alaikum :)

Di sela-sela jam mengajar, saat aku sedang semangat-semangatnya memberi penjelasan pada siswaku yang memang unyu-unyu banget, masih kecil-kecil, matanya sipit-sipit dan mereka memang sangat menggemaskan, tiba-tiba pintu ruangan kelas P1 B diketok oleh seorang anak laki-laki. Badannya kecil, giginya ompong, keringatnya bercucuran (sepertinya sih habis lari-lari). Rupanya Marco, anak kelas Primary 2 yang lucunya gak ketulungan.  Berikut adegannya, ceile adegan hehe :)

Assalamu'alaikum :)

Punya anak? terus pengin anaknya jago masak ala chef-chef terkenal di televisi? Yuk ikutan Co-curricular Activities (CCA) Cooking. Kalau ingin menjadi koki handal sebaiknya ajarkan anak belajar masak sejak dini (ceileee berasa sudah punya anak saja). Iya bener lhooo, kalau kita sudah melatih anak untuk belajar memasak, gerak gesit sana sini mengambil potongan daging atau sayur, mencincang wortel dan mengupas telur, hmmmmm sudah bisa dipastikan nanti anak kita akan jago masak. ihiiirrrr seneng kan?

Assalamu'alaikum :)

Dulu sewaktu aku masih sekolah, pelajaran bahasa Inggris adalah salah salah satu pelajaran yang paling tidak aku sukai. Menurutku belajar bahasa Inggris itu susah dan ribet. Oleh sebab itu, aku tidak begitu fasih bila berbicara memakai bahasa asing yang satu ini. Saat masuk ke perguruan tinggi pun juga begitu, sebagai mahasiswa aku dituntut untuk menguasai bahasa Inggris, bahkan sampai sekarang sudah kerja pun, bahasa pegantar di tempat kerjaku adalah bahasa Inggris. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka aku harus mencintai bahasa tersebut.

Berdasarkan pengalamanku itu dapat ditarik kesimpulan betapa pentingnya belajar bahasa Inggris bagi kehidupan. Apalagi di zaman modern seperti ini, di mana keadaan banyak yang sudah berubah, banyak budaya asing yang masuk, teknologi baru berbasis bahasa asing, dan sekolah-sekolah yang sekarang sedang booming menggunakan bahasa Inggris ini.

Assalamu'alaikum :)

Siapa bilang gaul hanya berlaku bagi kaum muda? Emak-emak sepertiku juga gaul lhooo, hehehe (rasanya belum pantas dipanggil emak nich, secara masih unyu gini muahahahaha). Jadi hari Jum'at sepulang mengajar di sekolah, aku dan ketiga rekan kerjaku main ke mall untuk melepas penat. Maklumlah weekend memang harus diisi dengan kegiatan having fun supaya otak menjadi lebih fresh setelah seharian kerja. Mereka adalah Ms.Wenny, Ms.Evy, dan Ms.Tia.

Assalamu'alaikum :)

Mei....Mei...gimana nih rasanya jadi seorang istri? enak ya? cerita donk, ya ya ya... please, kepo nih. 

(My Best friend)

Piye nduk, bar nikah opo sing mbok rasakne? penak ora urip karo bojomu?

(nenekku)

Ms.Mei..Ms.Mei tell me please about your husband and your life after you merried?

(My student)

Aaaaaaa kak Mei sudah menikah, selamat ya? Udah jadi istri nih, ceritain ya gimana rasanya xixixixi.

(Teman-teman blogger)

Huaaaaaaaaaaa tiba-tiba diberondong berbagai macam pertanyaan, mulai dari teman karib, orang tua, murid-murid kesayangan sampai teman dunia maya. Ternyata mereka semua ingin tahu bagaimana rasanya hidup setelah menikah (Pede abis ya aku?). hehehe

Assalamu'alaikum :)

Ehem... kalau medengar kata "bulan madu" kira-kira apa yang teman-teman pikirkan? Pasti pergi ke tempat-tempat romantis, berduaan dengan suami atau istri, menikmati malam berdua, jalan-jalan, kuliner, menginap di hotel, bahkan sampai melakukan hal ekstrim sekalipun, misalnya pergi ke kota tua tak berpenghuni hanya supaya bisa berduaan. Ceileeeeee :). That true, itulah kenapa setiap bulan madu itu selalu diimpi-impikan oleh semua orang.

Sebagai pasangan muda yang baru menikah, aku dan suami pernah memimpikan untuk melakukan bulan madu. Kami ingin sekali merayakannya dengan cara liburan di sebuah tempat yang terpencil, penuh kearifan lokal dan tentunya bernuansa romantis. Yah alasannya sederhana, supaya kami bisa menikmati bulan madu tanpa ada yang mengganggu. Ibaratnya saat bulan madu itu dunia seperti milik berdua, yang lain hanya ngontrak, muahahaha.