Napak Tilas Sejarah Keraton Kanoman dan Kesepuhan di Cirebon

Assalamu'alaikum :)

Sejarah menyimpan kisah masa lalu yang dapat diambil sebagai pelajaran. Kita baru bisa menghargai perjuangan para pahlawan  jika telah menelusuri jejak peninggalan mereka. Sebagaimana kota-kota lain di Indonesia, Cirebon juga menyimpan jejak sejarah, salah satunya di Keraton Kanoman dan Kasepuhan yang masih ada bangunannya hingga saat ini. Keraton Kanoman menyimpan sejarah Kota Cirebon dan berkembangnya Islam di Cirebon. Jika Anda berkunjung ke Cirebon, jangan lupa untuk menyempatkan berkunjung ke Keraton Kanoman dan Kasepuhan.


Keraton Kanoman terletak di belakang Pasar Kanoman, yaitu Jl. Winaon, Kampung Kanoman, Lemah Wungkuk. Didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Kertawijaya dengan gelar Sultan Anom I tahun 1588 M. Ada banyak peninggalan Sunan Gunung Jati di dalam Keraton ini, yang merupakan penyebar agama Islam di Jawa Barat. Benda bersejarah yang ada di dalamnya di antaranya Kereta Perang Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana, gamelan saketi, juga keris, tombak, dan lain-lain. Di dindingnya banyak dihiasi piring-piring keramik dari Tiongkok.

Sumber gambar: tempo.com

Kereta Perang Paksi Naga  Liman bentuknya seperti buraq yang digunakan oleh Rasulullah Saw dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, merupakan representasi tiga kebudayaan besar yang ada di Cirebon. Kepala Naga adalah representasi budaya Tiongkok, hidung belalai gajah adalah representasi budaya Hindu, dan sayap burungnya adalah representasi budaya Islam. Kereta Perang Paksi Naga Liman dan seperangkat alat gamelan saketi hingga saat ini masih digunakan dalam acara-acara ritual tertentu.

Bangunan Keraton Kanoman ini didominasi warna putih dan dibuka untuk umum tanpa biaya, kecuali jika ingin melihat koleksi-koleksi museumnya maka dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 per orang. Selanjutnya Anda bisa menapaktilasi sejarah Kota Cirebon di Keraton Kasepuhan yang lebih besar dan megah. Sebaliknya, bangunan Keraton Kasepuhan didominasi dengan bata merah dan lebih kental nuansa Hindunya. Juga ada Kereta Kencana Singa Barong, yang merupakan perpaduan empat hewan, yaitu Singa, Gajah, Burung, dan Naga.

Sekilas menyerupai Kereta Paksi Naga Liman. Keraton Kasepuhan ini terletak di Jalan Keraton Kasepuhan No. 43, Lemahwungkuk dan sudah berdiri sejak tahun 1529 M. Jika Keraton Kanoman dibangun oleh Pangeran Kertawijaya, maka Keraton Kasepuhan dibangun oleh Pangeran Emas Zainul Arifin di atas lahan seluas 25 hektar. Lebih luas daripada Keraton Kanoman yang hanya 9 hektar. 

Tentu saja juga ada banyak benda pusaka peninggalan Pangerna Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati. Setiap tahunnya, Keraton Kasepuhan juga masih mengadakan ritual acara tradisi, salah satunya upacara Panjang Jimat untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw. Di dalam acara tersebut, digunakan piring warisan Sunan Gunung Jati yang berhiaskan kaligrafi Arab. Piring tersebut merupakan benda pusaka paling berharga di dalam Keraton Kasepuhan dan digunakan setahun sekali dalam acara Panjang Jimat, untuk menaruh nasi dan lauk pauknya.

Untuk memahami sejarah, memang lebih enak mengunjungi lokasinya secara langsung daripada hanya membaca literatur. Dengan mendatangi lokasinya secara langsung, ingatan akan sejarah akan mudah melekat di otak. Wisata sejarah ada baiknya menjadi salah satu pembelajaran bagi anak-anak Anda. Jangan khawatir mencari hotel untuk tempat menginap di lokasi tersebut, karena Anda bisa mendapatkan penawaran harga terbaik di traveloka.com.

Salah satu hotel yang berdekatan dengan Keraton Kanoman dan Kasepuhan adalah Swiss-Belhotel Cirebon yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo No. 26 Cirebon. Hanya sekitar 1.93 km dari Keraton Kanoman dan 2,63 km dari Keraton Kasepuhan. Lokasinya cukup strategis dan dekat dengan Bandara Cakrabuwana atau Penggung, juga ke berbagai fasilitas publik. Fasilitasnya cukup lengkap, terutama untuk kegiatan bisnis. Terdapat ruangan besar yang dapat digunakan untuk mengadakan pertemuan. Fasilitasnya meliputi kafe, laundry, restoran, brankas, kolam renang, parkir, internet, layanan pijat, layanan antar jemput, wifi di area umum, dan lain-lain. 

Sumber foto: traveloka.com

Swiss-Belhotel Cirebon adalah pilihan terbaik untuk Anda yang ingin menapaktilasi sejarah Kota Cirebon di Keraton Kanoman dan Kasepuhan. Anda bisa bernostalgia dengan latar film-film kolosal yang mengangkat kejayaan kerajaan-kerajaan di masa lampau. Jika berlibur bersama keluarga, Anda juga bisa menanamkan pendidikan sejarah Kota Cirebon kepada putra-putri Anda tanpa membuat bosan. Jadi tunggu apalagi? Ayo langsung aja cek traveloka.com. 

Salam,
@meifariwis

3 komentar

  1. Saya pernah nonton di trans 7 kalau ngk salah mengenai keraton ini mba, memang banguannya masih sangat terawat sampai sekarang. pasti akan lebih indah kalau melihannya secara lansung.

    BalasHapus
  2. Wiih, refensi lagi nih tempat nginep.. secara pengen banget traveling ke Cirebon, ini kota leluhurnya suami.. mudah2an bisa terwujud

    BalasHapus
  3. jadi pengen kesana nih. kebetulan punya sodara disana, jadi gak perlu repot cari alamat "palsu" he

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis