Pengalaman Pertama Ikut Lomba FLS2N


Trigger tulisan ini adalah foto kebersamaan guru-guru saat mengantar murid lomba WMI yang dishare di grup whatsapp. *OKESIP*

Festival Lomba Seni Siswa Nasional

Pagi itu grup WA guru-guru ramai sekali dengan beragam foto kebersamaan mereka. Terus tiba-tiba melow gitu rasanya, pengin mewek karena terharu. Asli saya benar-benar terenyuh melihat kebahagiaan guru-guru dan murid di sana (baca: tempat lomba). Dalam hati lalu berkata, “Kapan ya kira-kira bisa mengantar anak ikut lomba seperti mereka?” hahaha. Saya anaknya emang baperan.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Selang beberapa hari setelahnya, sekolah mendapat undangan lomba Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Wow kok bisa gitu ya? Nah yang bikin galau, Ibu Mina selaku kepala sekolah memberitahu saya langsung mengenai lomba ini. Wah itu artinya saya didaulat untuk melatih anak-anak (Maaf saya keGe-Eran waktu itu wkwkwk). 

Nggak gitu ding, Ibu Mina menyerahkan sepenuhnya kepada kami (tim guru) untuk lanjut ikut atau tidak, mengingat waktu lombanya mepet sekali. Ya gimana nggak mepet, technical meeting hari Kamis terus lombanya hari Kamis depannya. Waktu latihannya berarti cuma 5 hari, hahaha.

Tapi kepalang tanggung ya, saya akhirnya menerima untuk melatih anak-anak. Tentu nggak sendirian, saya dibantu Ms Libay, Laoshi Fei, Laoshi Stepfhi, Pak Yanto, dan Mr Ruel. Tanpa mereka manalah mungkin saya bisa jalan sendiri, huuuuuu (Thank you teachers). 

Masalah baru dimulai ketika harus memilih peserta yang akan gabung di lomba FLS2N ini. Awalnya kami memilih anak kelas 4 dan 1, tapi ternyata siswa kelas 1 tidak bisa. Waduh, bingung dong cari peserta lain. Untungnya saat menunjuk siswa kelas 4 lagi dia bersedia, terpilihnya Angelie, Alissa, dan Evelyne untuk lomba menari, Brilliant lomba menyanyi, dan Steffi lomba menggambar. Sebenarnya masih ada lomba pantomim, tapi kami nggak ikutan hehehe.

Masalah kedua muncul ketika harus mencari lagu dan menyesuaikan gerakan dengan tema. Aduh pusing banget, karena pada dasarnya saya nggak ada basic menari-nari gitu hahaha jadinya tukar ide sama laoshi-laoshi untuk bantuin. Nemu dong lagu yang pas, pakai backsound lagu dari tari Rampak dan Kaulinan, yess akhirnya cocok dan tinggal mikir-mikir gerakannya bagaimana.

Tema tahun ini menyelaraskan 3 topik yaitu permainan anak-anak, cinta tanah air, dan kepedulian sosial. Jadi ya gitu deh, kami berusaha mencampurkan berbagai macam gerakan yang Alhamdulillah bisa jadi dalam waktu singkat. Pun dengan lomba menyanyi, Ms Libay dengan semangatnya melatih Brilliant untuk menyanyi dan menghafal lirik. Steffi juga gitu, latihan menggambar sepulang sekolah.

Pokoknya lomba kali ini serba mendadak, tapi kami senang bisa berpartisipasi. Awalnya saya mikir gini, “Ya nggak apa-apalah belum menang, tapi setidaknya kami mencoba untuk ikut lomba, kalau nggak ikut ya mana mungkin tahu gimana lombanya” (duh kemarin itu emang pesimis banget sih, tapi juga pede untuk ikutan hahaha).

Singkat cerita, pas hari H pagi-pagi sekali kami udah siap-siap. Saya dibantu Ms Libay dan Ms Wenny untuk sesi make up anak-anak. Setelah siap kami semua berangkat ke sekolah tempat lomba diadakan. Bissmillah semoga berhasil, doa kami waktu itu.

Saat di tempat lomba, wow sudah banyak peserta yang datang dengan beraneka kostum yang warna-warni, cantik, dan glamour. Saya lihat kostum siswa sendiri langsung ciut, ya ampun mereka heboh banget ya, sedangkan kami sangat sederhana. Apalagi make up mereka, bagus banget hasil karya salon cyin.

Foto di depan sekolah tempat lomba (wajahku kumut-kumut)

Akh pede aja kali ya, meskipun dalam hati berdebar-debar tetap harus optimis di depan anak-anak. Kalau gurunya aja loyo, ya gimana muridnya nanti. Pokoknya saya cuma bisa Bissmillah dan pasrah sama Allah. Mood saya untuk foto-foto pun langsung hilang seketika, wkwkwk.


Oh ya, kami dapat urutan nomor peserta 28 dari 40an sekolah. Tentu menunggunya lama ya, jadi sedikit bosan. Untung terhibur dengan penampilan-penampilan sekolah lain yang bagus-bagus banget. Sempat berkecil hati sih, cuma kok kebanyakan peserta out of tema ya. Padahal jelas-jelas di dalam buku petunjuk harus menampilkan tarian lokal (Jawa Barat), malah ada yang dari Papua, Jakarta, Jawa Tengah, Melayu, bahkan lagu barat.

Dalam hati saya, "Wah ada harapan nih, karena tarian kami sesuai tema." Cuma ya nggak tahu juga, wong peserta lainnya keren-keren semua. Haduw. Saat menunggu ternyata Steffi dari tim lomba menggambar telah selesai. Kini giliran tim menari yang tampil. Jangan tanya perasaan saya ya, karena jelas deg-degan luar biasa. Semoga anak-anak nggak lupa gerakan itu aja.

Tampil dong mereka di atas panggung, meski sebelumnya Angelie dan Alissa sempat berantem dan membuat saya naik darah, hahaha. Bisa-bisanya ya mereka berantem dulu huh. Saat dipanggil oleh MC saya udah nggak kuat, rasanya mules banget. Padahal yang menari siapa, yang gugup siapa.

Alhamdulillah mereka hafal gerakannya dan lumayan kompak. Cuma saya sedih karena audionya jelek banget, padahal saat latihan di sekolah sendiri bagus lho. Wassallam deh bakal menang atau nggak, ikhlas dan pasrah saja. 

Anak-anak tampil menari

Setelah anak-anak selesai menari, kami mendukung Brilliant untuk lomba menanyinya. Wah, kami terpukau dong dengan suaranya Brilliant yang bagus banget. Kami udah yakin 100% Brilliant bakal menang atau setidaknya dapat juara harapan. Itu keyakinan kami.

Berhubung semua udah tampil dan pengumuman lombanya masih akan disiarkan after lunch, jadinya kami makan siang dulu di restoran terdekat. Kami ngobrol kesana-kemari membahas lomba tadi. Kami yakin menyanyi bakal menang, menggambar juga, tapi saya nggak ada ekspektasi apapun untuk lomba menari mengingat peserta lainnya bagus-bagus.

Selesai makan, tibalah waktu pengumuman. Eh kok ya hujan deras ya, tapi kami tetap tak mau pindah tempat duduk karena penasaran dengan juaranya.

MC pun mulai membacakan pemenangnya.

Lomba menggambar dijuarai oleh blablablabla .... (maaf lupa siapa-siapa aja pemenangnya) hahaha.

Juara 3 adalah peserta nomor 28.

Wow itukan sekolah kami, yeeeeeeeee kami langsung bersorak senang dan memberi selamat pada Steffi.

Lomba menyanyi dijuarai oleh blablabla (lagi-lagi saya lupa sekolah mana yang menang).

Hening sejenak.

Kok nomor 28 tidak dipanggil? 

Itu artinya kami tidak mendapat satu juara pun? Why? Padahal perasaan Brilliant suaranya bagus banget. 

Ya sudah, tidak apa-apa. Masih banyak kesempatan lain, bagi kami Briliant adalah juara Charis. Dia telah menampilkan yang terbaik dengan usaha yang maksimal. Kami tetap dan akan selalu bangga dengan Brilliant. Saya pun memeluknya memberikan semangat.

Lalu,

Lomba menari dijuarai oleh blablablaaaa ... (ini juga lupa). Tapi saat MC bilang juara harapan 3 adalah nomor 28, kami langsung histeris hahaha. Maklum, nggak menyangka sama sekali. Meski hanya harapan 3 tapi kami senang karena ini diluar prediksi. Alhamdulillah Ya Allah.

Anak-anakku yang hebat

Kami pulang dengan suka cita, bersyukur atas pencapaian hari itu. Masih banyak yang perlu diperbaiki di lain waktu. Apapun  hasil lombanya kami tetap bangga dengan Brilliant, Steffi, Alissa, Evelyne, dan Angelie. Mereka anak yang luar biasa, hanya latihan beberapa hari dengan waktu singkat tapi mereka bisa membuktikannya.

Insyaallah kami akan berlatih lebih giat lagi (jika tahun depan masih ikut lomba). Yey!!!

NB: Setelah lomba, kami diajak jalan-jalan ke Market Carnival oleh Ms Libay dan Ibu Mina. hehehe

Salam,
@meifariwis

1 komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis