Adopsi Hutan Alternatif Menjaga Kelestarian Hutan Kita

Ada yang pernah ke Wonogiri? Itu lho salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang kaya akan sumber daya alamnya. Ada pantai, bendungan, hutan, gunung, goa, curug, dan masih banyak lagi. Oh iya, Wonogiri sendiri terdiri dari 2 kata yaitu "Wono" artinya alas (hutan) dan "Giri" artinya gunung. Tak heran bila Wonogiri terkenal dengan hutan dan gunungnya.


Salah satu hutan yang terkenal di Wonogiri adalah Gunung Gandul. Bahkan saking terkenalnya, dulu gunung ini pernah dipakai syuting film Wiro Sableng 212. Tahu kan sefenomenal apa film itu? Nah, waktu itu para aktornya bermain laga di Gunung Gandul Wonogiri. 

Dulu sewaktu masih SMA, saya dan beberapa teman pernah iseng mendaki gunung tersebut. Apakah medannya terjal dan susah dilalui? Syukurlah dulu saya nyaman-nyaman aja, tidak butuh waktu lama kok untuk sampai ke puncaknya. Menariknya, masih banyak lho monyet liar yang berkeliaran di sana. Sampai sekarang pun hutan di dalamnya masih terjaga dan oleh bupatinya Gunung Gandul ini ditetapkan sebagai tempat wisata. Silakan mampir ke sana ya kapan-kapan :).

Bicara soal gunung beserta hutan di dalamnya, apa sih yan ada di benak teman-teman semua? Jujur ya kalau saya masih suka berpikiran awam. Yang saya tahu ya hutan itu gelap, angker, dan banyak binatang buasnya. Jadi kok serem ya kalau denger kata hutan, apalagi hutan belantara.

Eh tapiiiiiiiiii...... makin ke sini saya makin takjub sama perubahan yang ada. Hutan disulap menjadi tempat wisata yang eksotik dan menarik. Tak elak banyak wisatawan yang berlomba-lomba menjelajah isi hutan. Saya pun mulai tertarik dengan seluk beluk hutan beserta isinya, hehehe.

Semua tahu ya kalau hutan itu punya banyak manfaat. Sama seperti saat saya mengajar di sekolah, saya menyebutkan berbagai manfaat yang didapatkan dari sebuah hutan. Ya, materi pelajaran tentang pelestarian hutan juga diajarkan di bangku sekolah. Makanya kampanye "#JagaHutan" itu nggak hanya berlaku di masyarakat dewasa saja, tapi sudah mulai dikenalkan sejak dini pada para siswa-siswi.

Keanekaragaman Hayati Hutan yang Lebih dari Sekadar Pohon

Ya, hutan punya banyak manfaat. Tidak hanya sekadar pohon semata tapi hutan menjadi pusat paru-paru dunia. Udara-udara kotor disaring silih berganti dengan daun-daunan yang rimbun menaungi isi hutan di dalamnya. Kota yang penuh dengan polusi bisa dijernihkan bila terdapat pohon-pohon yang hijau nan rindang.

Oleh sebab itu, hutan dinobatkan sebagai paru-paru dunia sampai sekarang. Tak hanya itu, hutan ini menjaga keseimbangan ekosostem di dalamnya. Bayangkan ada berapa banyak hewan dan tumbuhan yang ada di dalam hutan, semua saling membutuhkan dan melengkapi. Hutan inilah yang menjadi naungannya.

Manfaat lainnya dari hutan ini adalah:

💚 Mencegah erosi dan banjir
💚 Menjaga kesuburan tanah
💚 Tempat penampungan air
💚 Sebagai tempat pariwisata
💚 Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati

Melestarikan Hutan Lewat Adopsi Hutan

Eh apa itu kok adopsi hutan? Konsepnya bagaimana sih?

Dikutip dari situs hutanitu.id dipaparkan bahwa mengadopsi pohon sama dengan mengapresiasi kehidupan alam liar yang telah tumbuh puluhan tahun dan tatanan kehidupan masyarakat sekitar hutan dengan menjaga serta memelihara pohon di sekitar mereka. Dengan kata lain, adopsi hutan adalah tindakan nyata kalau kita ikut melindungi hutan serta keanekaragaman hayati di dalamnya.

Bagaimana cara mengadopsi hutan ini?

Saat ini Hutan Itu Indonesia atau HII bekerja sama dengan WWF Indonesia dan WARSI telah mengadopsi kurang lebih 1039 pohon yang tersebar di Indonesia. Jadi kita bisa ikutan andil di dalamnya ya, caranya adopsi langsung di hutan, khususnya pohon besar yang sudah nggak bisa dipeluk lagi batangnya saking udah gede banget. Nah kita bisa lho berdonasi ke lembaga pengelola hutan tersebut supaya hutan beserta pohon di dalamnya tetap lestari.

Seru bukan? 😃

Jaga hutan tidak hanya kepentingan para pengelola saja tapi juga jadi kewajiban seluruh masyarakat agar ekosistem hutan tetap terjaga dengan baik supaya udara tetap asri, aneka hewan dan tumbuhan tetap hidup, dan yang pasti meminimalisir yang namanya banjir dan erosi.

Lalu apa saja nih langkah-langkah yang bisa kita tempuh untuk menjaga hutan? Selain adopsi hutan ya, karena di awal memang adopsi hutan ini jadi salah satu alternatif menjaga keanekaragaman hayati.

Ada banyak lho teman-teman, diantaranya adalah sebagai berikut:



Yuk mengunjungi hutan!

Sama halnya dengan saya yang awalnya ngeri kalau disuruh ke hutan hehe, ternyata dengan berkunjung ke sana kita bisa melihat langsung keindahan hutan, menyaksikan pemandangan luar biasa, serta bisa bertemu aneka tumbuhan dan hewan. Oh ya, tak lupa kita bisa hirup udara bersih sebebas-bebasnya. 

Ikut kampanye #JagaHutan

Iya, siapa aja boleh ikutan ya selama kita bisa berkontribusi ya kenapa tidak?

Mengonsumsi hasil hutan berkelanjutan

Di hutan ada banyak potensi hasil alamnya yang bisa kita nikmati, salah satunya adalah madu, gula aren, aneka kacang-kacangan, dan bahan baku lainnya. Dengan tetap memperhatikan keseimbangan alamnya, maka hutan beserta isinya bisa dimanfaatkan untuk hasil pangan berkelanjutan.

Peringati Hari Hutan Indonesia


Salah satu cara yang bisa kita ikuti lainnya adalah dengan memperingati Hari Hutan Indonesia, ya ikut menyaksikan festivalnya di social media sekaligus berdonasi bisa menjadikan kita berperan serta menjaga hutan.

Nah, selain langkah di atas hal sederhana lainnya tetap terus menceritakan kebaikan hutan kepada sesama sebagai pengingat kalau hutan subur, manfaatnya bisa dirasakan oleh anak cucu kita kelak.

Ada yang mau menambahkan mungkin?

Demikian sekilas cerita saya mengenai asal mula mengenal gunung dan hutan. Mencintai hutan memang perlu dipupuk sedini mungkin biar nggak serem ya kalau denger kata hutan. Sedih nggak sih kalau hutan yang subur harus rusak gara-gara kelalaian manusia? Makanya mulai sekarang bisa terus nih ikuti berita-berita positif di social media dan sebarkan manfaatnya pada yang lain.

"Adopsi hutan", "Jaga hutan", serta "Keindahan Hutan Indonesia" bisa kita ceritakan kepada generasi penerus bangsa. 

Terima kasih.

Salam,
@meifariwis


1 komentar

  1. Setuju pisan, banyak cara untuk ikut menjaga hutan sesuai kemampuan kita...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis