Anak SD Sudah Bisa Buat Karya Tulis? Serius?

Assalamu'alaikum :)

Salah satu agenda sekolah tempatku mengajar adalah membuat project karya tulis untuk siswa kelas 6, karya tulis tersebut merupakan syarat kelulusan selain ujian nasional dan sekolah tentunya. Suatu amanah besar buat saya dan Ms Cicil (rekan seprofesi di sekolah) yang ditunjuk sebagai koordinator karya tulis. Jujur, tugas yang kami emban ini sangat berat mengingat project karya tulis ini baru akan berjalan untuk yang pertama kalinya, ditambah lagi jam terbang mengajar kami yang super padat merayap. Akhirnya seiring berjalannya waktu, semua dapat dilalui dengan baik meski masih ada yang perlu diperbaiki sana sini. 

FYI, siswa kelas 6 di sekolahan hanya berjumlah 7 anak. Iya 7 ANAK SAJA, tapi mereka semua keren-keren! Kenapa saya menyebutnya keren karena mereka jago bahasa Inggris dan Mandarin, mereka kompak, pintar, dan sudah mampu membuat karya tulis di usia anak SD. Keren kan?

Proses penulisan karya tulis ini berlangsung kurang lebih 4 bulan, dimulai dari pemilihan judul sampai dengan penyusunan naskah. Mirip proses pembuatan skripsi para mahasiswa, cuma bedanya untuk project karya tulis ini anak-anak bebas memilih siapa yang akan dijadikan guru pembimbing. Berhubung sebagai koordinator jadi saya tidak ambil bagian sebagai guru anak-anak (padahal memang tidak ada yang memilih saya hahaha).

Awalnya anak-anak kebingungan mengenai tema apa yang akan mereka angkat untuk menjadi sebuah tulisan. Maklum ini kali pertama mereka harus membuat sebuah karya yang nantinya akan dipresentasikan kepada tim penguji dan adik-adik kelasnya. Sampai pada akhirnya berkat campur tangan Ms Cicil yang lembut, anak-anak mampu menuangkan ide untuk dijadikan topik tulisan sekaligus memilih guru mana yang cocok bagi mereka untuk membantu penulisan karya tulis tersebut.

Waktu berjalan begitu cepat, banyak drama yang dilalui kami semua. Anak-anak mengerjakan karya tulis tidak sesuai jadwal bahkan dari sekian waktu yang diberikan ada anak yang juga belum mengirimkan karyanya dan kebingungan sampai ganti topik. Ada guru yang kecewa, sabar, tenang, sampai campur aduk menghadapi siswa siswi ini. Siapa yang stres? tentu saja saya dan Ms Cicil. Di balik ketenangan kami selaku koordinator sesungguhnya tersimpan berjuta rasa khawatir akankah project karya tulis ini selesai tepat waktu atau malah berhenti di tengah jalan. Saya dan Ms Cicil bertanggungjawab penuh dengan project yang baru ini, jadi sangatlah wajar jika kami selalu menagih kerja keras anak-anak untuk segera menyelesaikan karya tulis.

Setelah melewati sekelumit kisah senang dan sedih dalam menulis karya tulis kini saatnya anak-anak kelas 6 mempresentasikan hasil kerja keras mereka. Tepat hari Jumat, 22 April 2016 ujian praktek karya tulis pun dimulai. Selain semua guru yang menyaksikan presentasi ujian anak kelas 6, pihak sekolah juga mengundang anak-anak kelas 4 dan 5 untuk mengikuti serangkaian acara yang dilakukan oleh kakak kelasnya tersebut.


Angeline Wang, gadis kecil yang tak banyak bicara ini mampu membuat saya terpana saat dia presentasi. Saya ingat betul betapa dia terenggah-engah saat mengerjakan karya tulis bersama Ms Wenny. Dia adalah satu-satunya siswi yang menangis saat proses ini berlangsung. Sempat ganti topik penulisan dan harus rela kejar-kejaran dengan deadline. Finalnya dia mengambil judul "English as A Global Language" sebagai karya tulisnya. Kalau kata Ms Evy sih "Tidak ada hasil yang menghianati usaha" akhirnya Angel berhasil menyelesaikan karya tulisnya dengan baik dan mampu mempresentasikannya di depan adik-adik kelas.


Kresentia Clavia Halim, si imut yang jago Matematika ini akhirnya mengambil materi tentang Mathematic sebagai tugas akhirnya. Judul karya tulis yang dipresentasikan adalah "Solving Word Problem Using Bar Modeling in Mathematics". Anak yang akrab dipanggil Fei-fei ini memilih Laoshi Mina (kepala sekolah) sebagai pendamping saat proses pembuatan karya tulis. Saat-saat proses penulisan berlangsung dia tidak begitu kesulitan, sama saat presentasi. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar baik dari sisi Fei-fei maupun dari guru.


Elviony Vioriny, seperti dugaan saya sebelumnya ini anak memang sudah bisa diprediksi bakalan meraih nilai tertinggi di ujian karya tulis. Hal ini terbukti dengan kerja keras Viny selama ini, dia rajin, selalu mengumpulkan tugas tepat waktu, suka bertanya dan selalu memberikan hasil terbaik dalam setiap proses penulisan. Viny mengangkat tema mengenai "Kerangka Tubuh Manusia", ulasannya lengkap dan saat presentasi pun dia berhasil menjelaskan secara detail mengenai struktur rangka. Pantas saja jika Viny bisa dijadikan model atau contoh bagi teman-temannya.


Jowenlie Winardy, dia mengambil topik Matematika dengan judul "Bilangan dalam Matematika". Awalnya dia kukuh menulis dengan bahasa Inggris, namun seiring berjalannya waktu Jowen mengganti karya tulisnya dengan bahasa Indonesia. Selama proses berlangsung dia cukup enjoy dan berhasil melewati presentasi dengan baik pula. Salut deh :)


Michelle Natalie, anak yang cantik ini pernah membuat Ms Cicil (guru pembimbing) kecewa. Pasalnya dia tidak membuka email balasan dari Ms Cicil mengenai kemajuan penulisan karya tulisnya. Oleh karenanya saat proses penulisan mengalami sedikit hambatan, pun saat presentasi. Michelle mengambil topik dengan judul "Nouns in Little Red Riding Hood"


Thalia Audrey, anak ini pendiam dan tidak banyak bicara namun dia berhasil menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Ya meskipun awal-awal harus dikejar-kejar dulu sih tapi akhirnya selesai juga. Presentasi Audrey cukup bagus dan sesi tanya jawab berlangsung cukup mengesankan. Audrey mengambil topik berjudul "The Galaxy".


Andre Vivaldi Pratama, satu-satunya anak laki-laki di kelas 6 ini berhasil mempresentasikan karya tulisnya dengan sangat luar biasa. Hampir seluruh guru dan siswa terpukau dengan presentasi Andre yang berjudul "The Origin of English" ini. Apalagi lafal, intonasi, dan pembawaannya yang penuh kharisma. Andre layak mendapat nilai yang bagus.


Setelah semua anak mempresentasikan karya tulis mereka, akhirnya acara dilajutkan dengan sesi curhat dan foto-foto. Anak-anak berhak mengeluarkan segala isi hati mereka tentang perjuangan membuat karya tulis ini. Benar saja, mereka berani mengungkapkan semuanya dan membuat kami (guru-guru) ikut merasakan suka dan duka anak-anak. Tak sadar air mata guru-guru pun berlinang, huuuuuu sesi curhat ini membuat hati guru-guru tersentuh dan sedih :( :(

Saya selaku koordinator karya tulis merasa bangga dan salut atas perjuangan anak-anak kelas 6. Di sela-sela kesibukan mereka menghadapi ujian nasional yang akan berlangsung 2 minggu lagi tapi mereka tetap menampilkan yang terbaik dan berhasil membuat karya tulis. Sebenarnya saya juga kasihan melihat anak-anak SD sudah harus membuat karya tulis dan mempresentasikannya di muka umum, tapi namanya juga kewajiban jadi mau gak mau anak-anak kelas 6 harus berani tampil maksimal sekalian. Sekaligus membuktikan bahwa Anak SD sudah bisa buat karya tulis lho, serius!

Nah, dari pengalaman di atas saya akan berbagi tips sedikit mengenai apa saja yang harus dilakukan adik-adik kelas 6 untuk membuat karya tulis. Cek this out :)

  • Memilih materi yang paling disukai (boleh ambil mata pelajaran apapun yang sekiranya cocok dan mudah dikerjakan oleh anak-anak
  • Memilih guru pembimbing yang memang dirasa paling nyaman, sehingga anak-anak bebas berekspresi dan tidak takut untuk bertanya jika mengalami kesulitan
  • Menceritakan keseharian dalam sebuah note (pakai buku agenda atau langsung tulis di laptop untuk mengasah kemampuan menulis mereka)
  • Belajar tepat waktu, apapun tugas yang diberikan management waktu sangat dibutuhkan dalam proses penulisan
  • Hindari media sosial saat akan melakukan aktivitas menulis (kecuali saat mencari materi di internet)
  • Selalu dampingi anak-anak saat menulis karya tulis supaya mudah dipantau dan anak bisa bertanya
  • Disiplin untuk mengikuti proses penulisan dari awal sampai akhir.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semuanya ya :) Adakah rekan-rekan blogger yang menjadi guru dan sedang membimbing anak untuk membuat karya tulis? Kalau ada, share ya :)

Salam,
@meifariwis


18 komentar

  1. Miss Mei guru yang rajin.. 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miss Eko guru yg jago bahasa Inggris xixixiixix

      Hapus
  2. Keren ya anak2nya, jd kangen jd pembimbing skripsi..

    BalasHapus
  3. sekolahannay keren banget ya Mei, Gurunya apalagi

    BalasHapus
  4. Keren banget y, TFS mba :)

    BalasHapus
  5. Hebat, anak-anak yang luar biasa

    BalasHapus
  6. Jaman saya dulu mulai bikin karya tulis saat SMA. Jaman sekarang luar biasa ya, pantes anak skrng kritis2 :D

    BalasHapus
  7. Anak-anak pinter... penampilan mereka juga keren..sukses buat guru dan murid..

    BalasHapus
  8. Salut ni sama yang kayak gini kak mey
    Dari kecil uda terlatif sebagai manusia pembelajr
    Semoga kelak adik adik ini suksess

    BalasHapus
  9. Masih bingung, sebenarnya model pembelajaran seperti ini baik atau tidak ya secara psikologis buat anak2? Takutnya anak jadi semakin tertekan, dulunya beban seperti itu hanya diberikan pada mahasiswa atau siswa SMA. Bagaimana dg waktu bermain anak?

    BalasHapus
  10. Wah keren nih siswa2nya.... sebelum sampai di Andre, saya kira ini sekolah putri,hehe....

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  12. keren banget. calon calon penerus bangsa ini

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  14. boleh saya minta contoh hasil karya tulisnya, ms?

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis