Dear Panitia Lomba Karaoke Sakura Matsuri 2016

Assalamu'alaikum :)

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Mei, saya adalah salah satu penggemar acara Sakura Matsuri yang diadakan oleh KAJI (Komunitas Alumni Jepang di Indonesia). Seperti yang saya ketahui, Sakura Matsuri sudah hadir menghibur masyarakat Lippo Cikarang (khususnya) sebanyak 5 kali. Berhubung saya tinggal di Cikarang baru 3 tahun terakhir, otomatis saya baru mengikuti acara Sakura Matsuri ini sebanyak 3 kali. Tahun ini acara Sakura Matsuri diadakan di Orange County, Lippo Cikarang selama dua hari yaitu tanggal 30 April - 1 Mei 2016.

Silakan baca:
Sakura Matsuri 2014
Sakura Matsuri 2015


Saya tidak pernah melewatkan acara festival Jepangan yang spektakuler ini. Senang rasanya bisa melihat langsung kegiatan yang menyuguhkan banyak hiburan dan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi festival ini adalah festival besar yang memiliki sponsor ternama dan banyak diliput oleh media baik cetak maupun elektronik. Jelas saja semua kegiatan dikemas secara apik dan menurut saya sempurna. Konsep acara yang diusung juga tidak kalah keren, banyak bintang tamu terkenal yang didatangkan dari ibu kota, ada banyak lomba-lomba untuk mencari bakat-bakat baru, ada pula booth-booth yang menjajakan makanan dan art an craft. Semuanya terorganisir dengan baik.


Jika ditanya "Apa kesan kamu setelah mendatangi Sakura Matsuri?" 
Saya akan menjawab, Sakura Matsuri tahun 2014 dan 2015 sangat memuaskan, tapi tidak untuk Sakura Matsuri tahun 2016 ini.

Perlu digaris bawahi bahwa saya sangat menikmati acara Sakura Matsuri 2016 dan senang bisa hadir di acara besar nan bergengsi ini. Tapi bolehkah saya menyampaikan sedikit rasa kecewa atas penyelenggaraan lomba di acara tersebut (khususnya acara lomba karaoke). Kenapa? Berikut saya jelaskan kronologisnya satu per satu:

1. Bukan saya yang ikut lomba karaoke, bukan. Suami sayalah yang mengikuti lombanya, namanya Bimo Fariwis, tapi berhubung dia tidak mempunyai suara untuk mengungkapkan haknya, izinkan saya menuliskan uneg-uneg ini. Suami saya ini sangat antusias mengikuti acara Sakura Matsuri, apalagi jika bisa tampil di panggung (sungguh pencapaian yang luar biasa). Tahun 2014 dia tidak bisa mengikuti acaranya karena posisi sedang ada di Surabaya. Tahun 2015 suami saya tidak lolos audisi. Barulah di tahun 2016 ini dia lolos audisi.

2. Pengumuman audisi lomba karaoke ditulis di fanspage Sakura Matsuri, melihat ada nama suami saya senang bukan kepalang. Dalam fb tersebut disebutkan bahwa peserta yang lolos audisi akan dihubungi, nyatanya sampai hari H tidak ada yang menghubungi via telepon maupun email (saya percaya waktu itu karena saya yakin panitia selevel Sakura Matsuri pasti sangat profesional jadi kami tidak menghubungi pihak panitia).

3. Di fb disebutkan juga ada rundown acara yang bisa didownload gratis, saya pun mendownloadnya berharap untuk mengetahui jadwal lomba karaoke. Ternyata lombanya diadakan hari Sabtu, 30 April 2016 pukul 16.00. 

4. Kami datang ke Orange County (lokasi lomba) kisaran pukul setengah 3 sore. 1,5 jam sebelum lomba karaoke berlangsung. Suami sudah siap dengan segala persiapannya, saya pilihkan kostum terbaik untuknya. Suami juga sempat latihan vokal di studio dekat rumah berharap nanti jika lomba berlangsung dia bisa tampil maksimal.

5. Setelah melewati hujan lebat, kami sampai di acara lomba dan mendapati bahwa lomba karaoke telah selesai. Iya, SELESAI. Panitia menjelaskan bahwa lomba sudah berlangsung sejak tadi dan hasilnya akan segera diumumkan. WHAT????

6. Saya berusaha bertanya kesana-kemari dan memastikan bahwa saya dan suami tidak salah jadwal. Di rundown dituliskan lomba pukul 16.00, kenapa jam setengah 3 sudah selesai? Si mbak-mbak PIC lomba karaoke pun bersikukuh bahwa Bimo Fariwis (suami saya) sudah dihubungi. Saya balik tanya hubunginya via apa, dan jawabannya adalah SMS. Oh tidak, festival keren sekelas Sakura Matsuri menghubungi peserta hanya lewat SMS, disitu saya sedih.

7. Saya membeberkan bahwa tidak ada SMS masuk, lalu mbak panitia memberikan SMSnya ke saya. Well, apa yang terjadi???? Si mbak-mbak panitia itu salah kirim nomor SMS, nomor suamiku seharusnya -contoh- 123456789012, tapi salah ke nomor 12346789012. Yup kurang angka 5, kurang 1 digit. Itu artinya sampai kiamat juga tidak akan sampai SMS tersebut ke suami saya.

8. Saya kroscek ulang email takutnya suami saya salah menuliskan nomor telponnya, ternyata tidak, si panitialah yang salah. Iya salah kirim nomor, ckckckckck.

9. Saya bertanya adakah kesempatan ulang supaya suami bisa tampil, karena kesalahan bukan ada di pihak kami. Setelah si mbak panitia wira-wiri jawabannya tidak bisa, karena jurinya sudah tidak ada. Dia malah menyuruh untuk ikut tahun depan saja (itu berarti masih 1 tahun lagi, iya kalau lolos audisi). Hiks, disitu hati saya hancur dan nyesek, nyeseknya karena suami KALAH SEBELUM BERTANDING!!! Itu sangat menyakitkan guys, sakiiiiiit.

10. Kami menerima permintaan maaf, tapi ternyata maaf saja tidak cukup untuk mengembalikan keadaan seperti semula.

Pesan saya untuk acara ke depannya, semoga panitia lomba karaoke lebih profesional. Usahakan kirim email atau via telepon untuk menghubungi para peserta (tidak mungkin tidak punya budget pulsa mengingat sponsor acara adalah perusahaan besar). Kroscek lagi setiap data peserta lomba, dari lagu, data diri (nama, telp, alamat dll) sampai dengan minus one / instrumen lagunya.

Jikalau tidak sanggup kirim email atau telepon, setidaknya panitia mengupload di media sosial (facebook, twitter, atau instagram) untuk pengumuman lebih lanjut. Jelaskan juga jika di lomba tersebut ada babak penyisihan sehingga peserta bisa datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Ada poin yang dapat saya ambil dari peristiwa ini:
  • Jangan terlalu percaya dengan panitia, jika sampai hari H tidak dihubungi maka saya bisa menghubungi balik pihak panitia. 
  • Mungkin ini adalah cara Tuhan supaya suami dan saya bisa ikhlas dan legowo.
  • Mungkin memang bukan rejeki suami untuk bisa tampil di Sakura Matsuri.

Terima kasih atas kesediaan panitia untuk membaca tulisan saya, semoga berkenan. Saya tidak ada maksud menjelek-jelekkan panitia, tapi ini adalah cara saya berbagi kisah supaya kejadian ini tidak terulang lagi dan tidak ada Bimo, Bimo, dan Bimo yang lainnya yang harus kalah sebelum bertanding.

"Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung"

Salam,
@meifariwis

28 komentar

  1. Cikarang sebenrnay deket ya dari tempat ku hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, ayo kapan2 kita kopdar yuk :)

      Hapus
  2. waduuuh... karena rangkaian acaranya banyak kali yaa jadi riweuh gitu. tapi iya sih, masa menghubungi lewat SMS aja, hee

    semoga diberi ganti yang terbaik ya mbaaak kekecewaannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin rieweh mereka mbak, tapi ya masa event segede itu cuma lewat SMS aduuuuuh

      Amin mbak, tapi ikhlas karena mungkin blm rejeki :)

      Hapus
  3. Keteledoran panitia, jaman sekarang lewat SMS ? aduh ketinggalan jaman. Lebih baik kan telephone langsung biar lebih mantap dan jelas. Namanya juga panitia, pasti ada kekurangan dalam menyelenggarakan acara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya masih pakai SMS, semoga tahun ke depan bisa lebih baik

      Hapus
  4. nah ini artinay memang panitianya gak profesional

    BalasHapus
  5. Nggak profesional, tenggelamkan! #eh

    Duh, nyesek banget ya Mbak, nggak bisa tampil gara-gara panitia yang nggak profesional.

    Semoga sekarang sudah bisa ikhlas dan legowo setelah dituliskan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh tenggelamkan kayak ibu menteri perikanan aja mbak hehehe

      Yup nyesek banget gak bisa tampil huhuhu

      Amin, sedikit lega setelah ditulis di blog

      Hapus
  6. Waduh nggak profesional banget kalo itu Mei ... seharusnya panitia meskipun lewat sms bisa memastikan smsnya terkirim atau tidak.. atau bisa aja minta balasan kalau sms ini sudah diterima buat konfirmasi.. udah gitu, rundown-nya gaje banget, belum apa-apa udah selesai duluan.. ini perlu disampaikan ke pihak panitianya biar ngerti nih ...

    tapi kalo menurut gue, waktu suami Mei belum dapet kabar, dari pihak Mei bisa mencoba menghubungi pihak panitia buat memastikan.. tapi belik lagi ke yang namanya mungkin ini emang belum rejekinya aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Dotz harusnya sih gak lewat sms, telpon kek atau email. Atau malah lebih asik lewat media sosial aja gak ribet/\
      Tapi yasudahlah ikhlasin aja )

      Iya harusnya kemarin aku hubungi panitia, tapi namanya jg berpikir positif huuhhu

      Hapus
  7. Hmm sepertinya rame ya tapi ya itulah resiko yang harus ditanggung oleh panitia.

    BalasHapus
  8. setelah saya baca dengan mata terpejam #eh mata terbuka mungkin yang bikin nyeseknya karena yang pertama kali lolos audisi dan sudah persiapan matang,dan akhirnya semua sia-sia karena angka 5. mungkin tombol angka 5 nya udah rusak kali tuh di handphonenya. hehe

    semoga tahun depan bisa jadi juara ya mba. he

    BalasHapus
  9. aduh mba sayang banget kalah sebelum bertanding, mudah-mudahan tahun depan suami mba bisa ikutan :)

    BalasHapus
  10. jauhh dari Medan :(

    BalasHapus
  11. Itu orang gampang Banget ya kak Mei. Bilang 'Ikut saja tahun depan.' Emang tahun depan itu 2 hari lagi apa? Serius, baca ini ikutan KZL meskipun gak pernah tau acaranya. Tapi, dari cerita kak Mei, Pangeran jadi tau sesungguhnya acara yang sebesar inipun masih bisa salah. Manusiawikah?

    Menurut Pange udah gak manusiawi. Kan panitianya banyak. Emang gak ada cross cek ulang apa? Karena sudah berlalu. Titip salam buat suami kak Mei, ya. Bilang 'Sabar ya, masih ada tahun depan.' Sambil menatap tajam. :D

    Semoga acara kedepannya bisa lebih baik lagi ya kak. Biar mas Bimo bisa karokean. :)

    BalasHapus
  12. Waparah panitianya, ikutan sebel pas baca :((
    Lagi pula masa cuma sekali dihubunin (dan itupun via sms), harusnya kalo no response ya dihubungi lagi kek, ntah ditelpon atau via email, baiknya via email sih. Hayok bikin rame, biar banyak yg tau dan panitianya belajar dari kekecewaan salah satu (istri) peserta! #kompor muahaha

    BalasHapus
  13. Hloh, kok make SMS?
    pakai web kenapa?
    hehehe...

    BTW, teledor sih memang panitia. Harusnya dia juga cek ulang ketika SMS.. Apakah sms nya sampe atau kagak...
    Nice share bun :)

    BalasHapus
  14. Wah Sakura Matsuri, kemarin dedek-dedek gemesh tampil disana. Kak Mei tau kan?

    Panitianya sih yang salah, tapi pas disalahin gak mau. Masa kasih informasi lewat SMS, gak kekinian gitu ya.
    Disuruh ikutan lagi taun depan, iya kalau tahun depan masih ada acaranya.

    Ya sudahlah, buat mas Bimo yang sabar deh. Sama panitianya semoga membaca tulisan ini supaya kejadiannya gak terulang lagi di acara berikutnya.

    BalasHapus
  15. Aku baru tau ada event ini hehe

    Mungkin kalau dipikir positif itu panitianya pada ribet ngurusin yg lain, tapi tetep aja nyebelin. Apalagi udh sampe nyoba latihan distudio, emang bayarannya murah apa -_-

    Sabar ya mba mei, tapi aku ikutan kesel, mungkin ini yg terbaik :)

    BalasHapus
  16. Hal yang sangat sering terjadi. Mau acara kecil atau acara besar sekalipun. Panitia pasti sering melakukan kesalahan. Kita yang seharusnya tanya terus, jangan menunggu.

    Salah satu keunikan negara kita biasanya molor dari jadwal dan ini malah kecepatan dari jadwal. Mungkin efek dari orang2 jepang yang taat waktu kali ya.. haha

    Semoga bisa tahun depan ya mbak.. :)))

    BalasHapus
  17. Yang sabar ya, semoga saja tahun depan bisa ikutan lagi dan berhasil :)

    BalasHapus
  18. Itu salah nomer ._. klasik, tapi nyesek banget ya mbak :'

    BalasHapus
  19. Ikutan kecewaaaa.

    Harus lebih sabar buat suaminya. Moga ini dibaca panitia

    BalasHapus
  20. Semopg atahun depan sukses naik panggung dan ngak ada derama lagi hehehe

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis