34 Jam Arus Balik Membahana

Assalamu'alaikum :)

Sabtu, 2 Agustus 2014

Aku masih duduk di samping suamiku, ku rebahkan kepala ini di pundaknya. Iiiiih keliatannya so sweet banget ya? Terlihat di sekelilingku kerumunan orang-orang yang akan balik ke Jakarta dan sekitarnya Ada yang diantar oleh keluarga, pacar, teman, bahkan ada yang menyewa mobil rombongan. Berasa mau piknik saja. Aku masih tak bergeming dari tempat duduk, aku tidak mau kehilangan momen bersama suamiku. Ceileeeeeee.

Sekitar jam setengah 1 siang suara mas-mas pengurus tiket sudah menggema memanggil nama calon pemudik untuk segera masuk ke dalam bus sesuai dengan nomor urut masing-masing. Itu tandanya aku harus segera balik ke Jakarta. Sebenarnya aku enggan untuk beranjak, aku masih ingin bersama suamiku. Aku masih ingin jalan-jalan di Solo dan main sepuasnya. Namun mengingat kewajibanku untuk kembali mengajar di kota aku harus siap melepas keinginanku semua. Oh iya, karena suatu hal aku dan suami tidak berangkat bersama, oleh sebab itu aku sangat merindukan suamiku dan enggan untuk balik ke Jakarta hehehe.

Tiba-tiba air mata ini mengalir tanpa diminta, aku intip suamiku dari jendela. Senyumnya dan lambaian tangannya membuatku semakin sedih huhuhuhu. Bye-bye my husband. See you next time :).

Suamiku tercinta

Tahun ini aku naik tidak naik PO GMS, karena harga tiketnya yang Naudzubillah mahal bangeeeet membuat uang THRku habis hanya untuk membeli tiket. Oleh sebab itu tahun ini aku lebih memilih naik PO Rosalia Indah, alhamdulillah harga tiketnya tidak sampai mencekik leher.

Sekitar jam 1 siang aku berangkat meninggalkan kota Solo menuju Cikarang - Bekasi untuk kembali bekerja. Perjalanan lumayan lancar, tanpa macet dan tanpa halangan suatu apapun. Jam 5 sore saja sudah bisa sampai di Kendal untuk istirahat makan dan sekalian sholat magrib. Padahal biasanya jam segitu aku masih berada di Salatiga atau Semarang. Aku hanya bisa berdoa semoga isu kemacetan gara-gara jembatan Comal - Pemalang ambruk itu tidak ada, semoga perjalananku lancar sampai tiba di tujuan dengan selamat. Aku kembali melanjutkan perjalanan, aku pun selalu bbm-an dengan suamiku sampai jam 9 malam. Setelah itu aku tidur tak sadarkan diri.

Pagi harinya sekitar jam 6 pagi aku dibangunkan oleh mbak-mbak yang duduk di sampingku. Alhamdulillah pasti ini sudah sampai tol Cikampek dan itu tandanya sebentar lagi akan sampai di Lippo Cikarang, asiiiiik. Namun tiba-tiba .............

"Mbak, ayo bangun kita cari sarapan dulu" ajak mbak-mbak yang duduk di sebelahku.

"Loh, turun? sarapan? memangnya kita sampai mana mbak?" tanyaku

"Baru sampai Brebes keleess, makanya ayo kita cari sarapan bareng" ajaknya lagi.

"Whaaaaaaaaaat? jam segini baru sampai Brebes? apa yang terjadi semalam mbak? berarti semalam itu macet ya? O.M.G... Lalu kita kapan sampainya?" tanyaku memelas lagi.

"Gak tau mbak, saya bukan seorang peramal, kalau saya dukun pasti sekarang sudah aku sulap supaya kita semua sampai di Cikarang dengan cepat" jawabnya.

"Okeeeee, jawaban mbak ngacooo, yuk kita sarapan dulu" 

Setelah cuci muka dan sarapan pagi aku kembali masuk ke dalam bus. Tapi aku sedih bukan kepalang, kenapa? Karena aku bawa 3 Hape dan semuanya MATIIIIII. Yap, hpku lowbat mati semua. Aku sedih karena tidak bisa menghubungi suamiku ataupun keluargaku. Aku galau, aku bingung, mau pinjem hp mbak-mbak sebelah tapi aku malu. Akh... ku urungkan niatku untuk pinjam hp, semoga suamiku ngerti da tidak khawatir padaku. 

Rasa gelisah semakin menyerbu, tidak hanya terjadi padaku, namun juga seluruh penumpang di dalam bus yang aku naiki. Bagaimana tidak, jalan arah Cirebon macet total, kalaupun hanya bergerak hanya sedikit demi sedikit. Jalanan padat merayap bak ular yang mengekor panjang. Di balik jendela ku tengok banyak mobil-mobil, bus dan truk berhenti berjajar menunggu antrian untuk jalan. Mau sampai kapan ini terjadi? Kapan aku sampai di Cikarang? sedangkan badanku sudah tak karuan rasanya.

Sekitar 5 jam di jalanan Cirebon membuat ibu-ibu menangis histeris di dalam bus. Aku sangat tahu perasaan ibu itu, aku yakin dia juga pasti capek sepertiku. Tapi aku bisa apa? Aku tidak bisa sulap untuk menghindari kemacetan. Tahun ini benar-benar macet parah yang pernah aku alami. Waktu terus bergulir tapi belum ada tanda-tanda untuk sampai tujuan.

gambar dari sini

Sampai suatu peristiwa terjadi setelah makan siang kami. Ada bapak-bapak satpam nan rese-nya bikin ditimpuk pakai batu oleh semua penumpang. Tiba-tiba bapak satpam itu menghadang bus yang kami naiki. Fiyuuuuuuhhh sudah tahu macet parah gini, masih saja tu satpam ngajak berantem.

"Maaf pak, silakan bus putar balik, kami tidak bisa membuka jalan untuk bus anda" satpam ngotot.

"Loh pak, kalau bus kami putar balik akan memakan banyak waktu. Apa bapak tidak lihat macet begini?" sopir busku ikutan ngotot.

"Tapi maaf pak, saya tidak bisa membuka jalan untu bus bapak!!" satpam sotoy dach.

Lalu ada penumpang yang dengan gagah berani menghampiri si satpam, kami hanya bisa melongo meyaksikan aksi dua orang gagah tersebut.

"Pak, saya TNI, cepat buka jalan untuk bus kami supaya kami bisa lewat, cepat pak!!!" teriak penumpang nan gagah itu sambil menunjukkan kartu identitas TNI.

"baaaa...baaaik pak, akan saya buka jalannya" satpam sotoy pun membukakan jalan untuk kami.

Alhamdulillah di saat macet seperti ini Allah telah mengirimkan malaikat berjubah TNI yang menolong kami. Selanjutnya perjalananku menuju kota pun kembali aku tempuh. Saat di Indramayu aku bisa melihat laut yang Masyaallah indah banget. Selama lewat jalur pantura baru kali ini aku bisa melihat pemandangan yang begitu memesona. 

Hari semakin malam tapi entah kenapa perjalananku belum juga terhenti. Macet masih menjadi menu utama. Aku mulai tertidur dan malas untu memikirkan kemacetan. Rasa capek yang melanda sudah cukup membuat moodku tidak baik. Bangun tidur sekitar jam 9 malam, aku jadi putus asa. Niat awalnya aku ingin segera sampai di kos supaya bisa istirahat eh ini jam segini masih saja di jalanan. 

Aku kembali tertidur kemudian terjaga, sampai saatnya tiba baru setelah jam 11 malam aku sampai di tempat tujuan. Yessssss 34 jam berada di jalan itu rasanya sesuatu. Tak bisa gerak leluasa dan hawanya hanya emosi emosi dan emosiiiii. Tahun ini benar-benar di luar dugaan, macet tak terelakkan dimana-mana. Cukup sudah penderitaanku.

Aku turun dari bus menenteng tas ransel dan sebuah kardus kecil berisi oleh-oleh. Jalanku sempoyongan menghampiri tukang ojek, tanpa melakukan tawar menawar aku minta diantar menuju kos. Sesampai di kos, bruuuuuuk badanku ambruk, benar-benar lelah. Bergegas aku meng-charge hape kemudian menelpon suamiku dan memberi kabar orang tuaku. Well, perjalananku kali ini memang penuh warna, 34 jam men!!! Biasanya hanya 16 jam, sekarang selisih 18 jam gara-jara macet, mantab dach.

Salam,

22 komentar

  1. sama berarti mbak hanya saja 23jam perjalanan dari pekalongan - Serang lumayan bikin emosi :D dan sebelumnya salam dari HBT :) folback juga ya akun twitternya hehe @rismawanid

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ya itu kalo macet di jalan bawaannya emosi hahhaha

      Okee oke

      Hapus
  2. Jogja-Brebes aja bisa nyampe 24 Jam kemaren, parah banget emang... jadi kita sama-sama kena efek amblesnya jembatan coma nih, kak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa amblesnya jembatan comal mmberi efek yg luar biasa . macet dimana2 hadewww

      Hapus
  3. Aku ngertii perasaanya gimana kak, aku juga pernah terjebak di perjalanan panjang dengan bus selama sekitar 26jam, dan malem-malem harus turun karna jembatannya kena longsor -_-
    mungkin ini rasa yang serupa walaupun gak sama, untuk pertama kalinya aku harus mencoba berdiri dengan pose nenek-nenek dan hampir beku kedinginan karena Acnya agak badai :')
    tapi alhamdulillah gak macet, d Aceh hampir gak ada kemacetan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduuh ngeri bgt tuh kalo mst turun karna longsor. Sama2 menderita di jalan yaa tp di aceh ga macet. Beda sama jawa huaaaaa

      Hapus
    2. itu dengan setengah sadar pula karena udah malam banget, perjalanan ke aceh tenggara kak, lewat medan ini :D

      Hapus
  4. oke sipkak,itu pantat pasi pegel pake bangeeeet daaah.
    hampir sehari setengah adadi bus.
    untung ada bapak TNI yg sedikitmembantu, kalo gak pasti bisa jadi dua hari di bus -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yiuuup bapak TNI memang sangat membantu kala itu. Kalo gaaa bsa makan wkt yg lbh lama ki

      Hapus
  5. naik PO Rosalindah ? PO itu singkatannya apa mbak ? gue baru pertama denger kayaknya :|

    bawa 3 hape dan ketiganya mati semua ? keren mbak mei, kewren (y) bawa powerbang lain kali loh, mbak.
    Kan kalo suaminya kangen gak bisa ngabarin mbak tuh, kan kasian. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. PO itu semacam perusaahan yg bergerak dibidang tranaportasi gt. Halah. Q sndr jg ga tau hahahaha

      Iyaa aturan bawa powerbank. Tp aku ga pnya Will hahahaa

      Hapus
    2. PO tu semacam perusahaan bidang transportasi gt wil.. Tau akh hahaha

      Iyaa aturan aku bawa powerbank ya. Tapi sygnya aku ga pnya hahaha

      Hapus
  6. hahaha dahsyat yah 34 jam di jalan
    salam kenal kak ;)

    BalasHapus
  7. So sweettt bangeeettt yahhh pembukaannya... mesra-mesraan sama suami sebelum berpisah... yaaahhh demi tuntutan pekerjaan terpaksa deh kak Mei hrus LDRan ama suami ...

    Btw macetnya paraaah banget yah kak... yg seharusnya 16 jam perjalanan eh itu sampai makan waktu 34 jam busyeettt dah... udah macet, hape matot semua ckckc... klu perjalanan jauh gt trus hape jg mati duuuhh psti ngebetein bangeeett... cobanya klu ada suami kak Mei disamping... sekalipun hp mati.. macet... pasti gak bakalan terasa hehehe. Oia itu ada satpam sotoy... dasar yaaa... menghadapi TNI baru takut... itu namanya satpam pilih-pilih ckckck

    Alhamdulillah... syukurlah sampai di tujuan dengan selamat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah resiko LDRan Zhie hehehe
      Ya hitu tuh macet di jalan bikin emosi krna banyak kendala. Satpamnya emang sotoy untung ada pak TNI hahaja
      Iyaa alhmdlh smp tjuan dg slmat Zhie

      Hapus
  8. 16 jam aja udah pegel banget, apalagi 34 jam. gak kebayang-_-

    lain kali bawa powerbank mbak, masa 3 hape mati semua keren banget kan heuheu. btw, oleholeh buat ku mana? :p

    BalasHapus
  9. Suami Mei ganteng. :)
    Sedih juga harus alami kemacetan parah sampai 34 jam gitu. Pernah tahun 2012, hari kedua lebaran, alami perjalanan panjang sampai 10 jam lebih. Dari Cigombong, Bogor lewat Puncak nyampe ke Limbangan Garut alami waktu tempuh dari subuh jam 4 start finish di rumah selepas magrib. Aah.
    Tapi apa Mei kapok mudik lebaran nanti? Mungkin masyarakat banyak yang bermobil atau bermotor jadinya tambah macetin jalan. Semoga Mei dan suami punya kendaraan, hehe. Kasihan memang jika harus bermotor antarkota antarprovinsi gitu. tapi naik bus mungkin lebih aman dan nyaman meski macetnya bikin sumpek.

    BalasHapus
  10. Ahahaaaa suamiku rmng ganteng. Lol
    Amin mg2 aku dan suami sgra pny mobil mak makasih doanya
    Yaa walaupun macet tp kalo mudik ga prrnah kapok sih hahha

    BalasHapus
  11. Hah?? Suami? Kamu kapan nikahnya mei??? Wah ketinggalan zama banget nih aku. Masak ga tau kmu udh nikah -_-

    Sama banget nasib kita, aku kemaren mudik yg harusnya 8 jam jadi 20 jam cobaaa.... Ckckck... Duit abis karna berenti2 berharao macet reda, dan oom ku sbg supir bisa istirahat, ternyata tambah parah...hahahha

    BalasHapus
  12. gak kebayang kalau sampai 34 jam macet gitu,pasti pegel banget tuh mbak

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis