Ubah Gaya Konsumsi Kita dengan Gerakan "LOVE"

Sejak zaman dahulu, Indonesia terkenal akan sumber daya alamnya yang melimpah. Sebagai daerah yang dilewati garis khatulistiwa, negara kita memiliki tanah yang subur, hasil hutan yang banyak serta beragam hasil laut. Tak hanya di sektor perairan, di bidang petanian, peternakan, dan perkebunan pun tak kalah meruahnya. Bahkan Indonesia juga  mempunyai flora dan fauna yang beraneka rupa. Dulu, banyak negara yang berlomba-lomba untuk menguasai wilayah Indonesia. Tak heran jika sampai sekarang negara kita masih diincar oleh investor asing.

Di sini saya ingin sedikit bercerita mengenai kisah pedih yang sedang di alami oleh sumber daya alam di negeri kita tercinta ini. Belum berakhir drama kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, kini sedang marak beredar perburuan satwa liar yang tersebar di media sosial. Banyak binatang langka yang diburu, dibunuh, dan dijadikan santapan. Tapi apakah kita sadar bahwa kita juga ikut andil dalam "perburuan liar" tersebut? Saya berikan contohnya, setiap hari kita memakai sabun untuk mandi, sampo untuk keramas, deterjen untuk mencuci, makan gorengan, konsumsi mie instan, cokelat, dan memakai berbagai jenis kosmetik, semua produk tersebut mengandung bahan pembuatan dari kelapa sawit lho (1).

Gambar (7)

Lalu apa hubungannya dengan kelapa sawit? Indonesia merupakan produsen terbesar minyak sawit dan turunannya. Pada 2008 saja laba dari penjualan 17,4 juta ton minyak sawit mencapai 6,8 juta dollar US (2). Bisa kita bayangkan jika lahan yang dibabat untuk membuka perkebunan kelapa sawit semakin lebar, sudah berapa fauna yang tumbang? Gajah misalnya, 70% kematian gajah disebabkan diracun oleh pemilik kebun sawit, gajah-gajah ini dianggap hama karena memakan umbut (ujung) dari pohon sawit (3). Kemudian ada juga harimau Sumatera, populasi harimau terus mengalami penurunan hingga 70% dalam seperempat abad terakhir. Pada tahun 2007, diperkirakan hanya tersisa 192 ekor harimau Sumatera di alam liar Propinsi Riau (4).

Gambar (3)

Gambar (4)

Gambar (2)

Tidak hanya itu saja, diperkirakan 1.000 orangutan terbunuh per tahun, faktor utama dalam kematian ini adalah pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit. Bahkan untuk membersihkan satu hektar hutan gambut untuk membuka lahan perkebunan sawit dapat melepaskan 6.000 ton karbondioksida (5). Itu artinya global warming akan semakin parah. Ngeri bukan?

Sebagai konsumen yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan sumber daya alam, kita harus pandai-pandai dalam memilih produk yang baik. Mengapa harus #beliyangbaik? Berikut saya paparkan penjelasannya:

1. Anak cucu kita harus tetap bisa menikmati sumber daya alam.
Mungkin saat ini kita masih bisa makan makanan enak, melihat banyak pohon, menikmati cuaca yang tidak terlalu ekstrim, tapi 20 tahun yang akan datang? Masih bisakah anak cucu kita merasakan lingkungan yang sehat serta menikmati sumber daya alam yang melimpah? Atau jangan-jangan sumber daya alam itu sudah habis tanpa sisa? Nah, untuk menghindari hal tersebut, marilah mulai dari sekarang membeli produk-produk ramah lingkungan demi keberlangsungan hidup bersama, baik di masa sekarang maupun yang akan datang.

2. Air dan lautan tetap terjaga.
Bukan rahasia lagi jika persediaan air bersih makin menipis. Begitu pula dengan kekayaan alam bawah laut yang hampir tiap hari diekploitasi. Sudah saatnya kita #beliyangbaik tanpa merusak kelestarian air dan lingkungan.

3. Satwa langka tetap ada.
Salah satu alasan #beliyang baik adalah supaya apa yang kita konsumsi tidak merugikan spesies lain. Sangat disayangkan jika kita tidak bisa melihat lagi satwa-satwa langka yang dilindungi hanya gara-gara tidak menyadari produk apa yang kita gunakan sehari-hari.

4. Kurangi pemanasan global.
Langkah mengurangi pemanasan global dimulai dari #beliyangbaik, misalnya membeli produk hemat listrik dan hemat bahan bakar. Supaya kita tetap bisa menikmati cuaca dan iklim yang baik bagi kehidupan.

5. Kualitas udara baik.
Dengan #beliyangbaik, kita membantu mengurangi pencemaran udara. Produk yang bisa didaur ulang misalnya, bisa mengurangi energi pengolahan produk yang merusak lingkungan.

Jika sudah tahu betapa besarnya pengaruh kita terhadap kelangsungan hidup, yuk kita ubah gaya konsumsi kita dengan gerakan "LOVE". Apa itu gerakan LOVE?

Ilustrasi pribadi

Look for the label RSPO. Lihatlah kemasan produk yang kamu beli, sudah ada label RSPO atau belum. RSPO singkatan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil. Jika produk tersebut bersertifikat RSPO berarti kita telah membantu mengurangi dampak negatif dari budidaya kelapa sawit terhadap lingkungan dan masyarakat (1).

Observe the product. Amatilah dan cari tahu asal usulnya. Jika tidak menemukan label RSPO, amatilah produk tersebut sudah berlabel Green Palm atau belum. Label ini menunjukkan bahwa produk tersebut mendukung perubahan menjadi minyak sawit bersertifikat (1). Hasil dari sertifikat Green Palm ini telah  membantu petani mengolah minyak sawit berkelanjutan.

Valiant to action. Berani melakukan tindakan dengan cara membeli produk-produk bersertifikat RSPO dan Green Palm untuk produk yang akan dikonsumsi. Selain itu, mendesak atau bantu dorong para produsen untuk memproduksi barang dengan pengolahan sawit #lestari yang ramah lingkungan. Jadilah konsumen yang peduli sekaligus kritis!

Explain to others Kalau sudah lihat, cari tahu, sadar bertindak, kini saatnya menjelaskan dan menyebarluaskan kepada masyarakat untuk mengubah gaya hidup. Masyarakat mempunyai kekuatan untuk melakukan perubahan terkait produk yang ramah lingkungan. Jika konsumen sudah bersatu tidak menutup kemungkinan produsen pun akan melakukan produksi berkelanjutan tanpa merugikan pihak mana pun.

Nah, mulai dari sekarang mari kita jadi konsumen yang peduli lingkungan. Apapun barang yang kita pakai atau yang kita beli sebenarnya cerminan dari diri kita. Kita mendukung produsen mengolah produk dari #sawit lestari atau tidak.

Gambar (6)

Sumber referensi dan gambar:
(1) http://www.worldwildlife.org/pages/which-everyday-products-contain-palm-oil
(2) http://www.wwf.or.id/?41042/Berikan-Orangutan-Kemerdekaan-dari-Kebun-Sawit-Tak-Lestari
(3) http://www.wwf.or.id/?40922/Suka-Makan-Gorengan-vs-Pelestarian-Gajah
(4) http://www.wwf.or.id/program/spesies/harimau_sumatera/ 
(5) http://tumbuhan.net/fakta-tentang-kelapa-sawit-yang-perlu-diketahui/
(6) http://www.beliyangbaik.org/
(7) http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/forest_spesies/resources/berita_artikel/?25464/wwf-dorong-fasilitator-petani-kelapa-sawit-lindungi-hutan-bernilai-konservasi-tinggi 

16 komentar

  1. Serem juga imbasnya sampe mengorbankan satwa. Aku baru paham kalo ternyata kelapa sawit sepenting itu. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengelola lebih baik lagi tanpa merugikan siapapun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah oleh karena itu yuk kita ubah gaya konsumsi kita, jangan lupa gerakan LOVE ya..
      lihat produknya berlabel RSPO atau green palm belum, :)

      Hapus
  2. Kalo hewan langka udah punah, gak ada lagi yang menghiasi hutan Indonesia, karena hewan langka itulah membuat hutan jadi lebih bervariasi, dan masih banyak lagi. Tapi yang gue heranin kok masih banyak yaa orang memburu hewan langka? Huft...

    #SaveHewanLangka, biarkan anak cucu kita nantinya bisa menikmati indahnya Bumi Pertiwi ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, kita harus #savehewanlangka,
      Memang kejadian di luar sana perlu dihentikan, salah satunya dengan #beliyangbaik )

      Semangat, ayo galakkan gerakan "Love"

      Hapus
  3. RSPO biasanya sudah ditemukan diproduk apa saja nih kak? Apa diproduk olahan dari kelapa sawit kayak minyak goreng gitu?

    Nggak salah sih jika ada perkebunan kelapa sawit cuma yang salah oknum yang membuka lahannya, mereka cuma mau cepet doang akhirnya dibakar padahal ada cara lain yang gak membahayakan mahkluk disekitarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, di minyak goreng juga ada
      Produk yg sudah berRSPO seperti Margarin Mother choice, tissu TESSA, lock and lock (bahannya mengurangi penggunaan plastik), Toyota (hemat bbm)

      Yang penting skg udah tau, skg harus lebih teliti saat belanja, dan yg penting sebarkan pesan ini kepada yg lain yaaa

      Hapus
  4. eh, ini kedua kali saya baca soal rspo
    dimana aja nih label rspo ditempatkan, produk apa aja yang pake itu saya jadi ingin tahu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba cermati produk yang akan dibeli sebelum menggunakannya ya, yuk tanamkan gerakan LOVE

      produknya ada di tissu Tessa, mother choice, dll, fish n blues, faber castel

      Hapus
  5. Betul, penting banget memperhatikan label kemasan, kadang suka males yak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mulai skg gak boleh males ya mak :)

      Hapus
  6. Baru tau lho aku tentang RSPO ini.. okelah, mulai sekarang harus cermat kalo belanja belanji yaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat lihat produk yaaa jangan lupayang ber-RSPO

      Hapus
  7. yang paling penting ketika akan beli produk kalau saya lebih mengarah ke masa kadarluarsa suatu produk kalau itu sejenis makanan. setelah itu kandungannya dan label. cuman kalau label seringnya kelewat sih

    BalasHapus
  8. waah saya baru tau ttg RSPO ini. Makasih ya udah sharing

    BalasHapus
  9. thanks banget sudah diingtkan, mulai sekarang kalau belanja harus teliti lagi ya

    BalasHapus
  10. terima kasih atas info yang sangat unik dan beda ini

    Obat Kuat Tahan Lama Tanpa Efek Samping

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis