Revolusi Industri 4.0

Beberapa waktu lalu saat menghadiri wisuda murid-murid di sekolah, ada yang menarik perhatian saya yaitu saat Bapak Timotheus Hutagalung dari Komite Sekolah menyampaikan pidato tentang perkembangan teknologi dan industri. Beliau berpesan kepada anak-anak supaya tetap mengikuti arus perkembangan zaman secara positif. Beliau juga memaparkan bahwa tidak menutup kemungkinan anak-anak SD yang baru saja diwisuda tersebut akan memiliki cita-cita yang berbeda dengan orang zaman dulu.

Pak Tim saat menyampaikan pidatonya


Jikalau dahulu orang bercita-cita ingin menjadi seorang pegawai bank, akuntan, guru, dokter, dan sebagainya, dengan seiring perkembangan dunia digital, anak-anak akan memiliki cita-cita sebagai youtuber, influencer, digital social media specialist, entrepreneur, dan hal-hal yang berbasis teknologi.

Kemungkinan besar tahun-tahun berikutnya bakalan tidak ada yang namanya pegawai-pegawai, karena semua bisa dilakukan sendiri dan sudah tersistematis melalui jaringan internet. Sekarang saja jika kita datang ke mall atau pusat perbelanjaan, penjaga parkirnya sudah tidak ada. Semua serba digital, ambil karcis, bayar online, lalu keluar dari parkiran sendiri. Pernah juga saya beli bahan bakar untuk sepeda motor, eh ternyata nggak ada penjaganya. Tugas saya cuma pencet tombol, gesek kartu, lalu isi bensin sendiri. Meski saya akui waktu itu saya terlihat katrok hahaha karena ini baru pertama kalinya isi bensin sendiri, tapi saya bangga dengan perkembangan ini.

Kebetulan Bapak Tim ini bekerja di perusahaan otomotif, beliau juga menambahkan kalau sekarang yang dipikirkan bukan lagi motor atau mobil dengan desain menarik, hemat bahan bakar, dan lain-lain, melainkan sudah berpikir bagaimana caranya membuat kendaraan dengan bahan bakar listrik, atau bisa jadi gimana caranya mobil bisa terbang kali ya? Hahaha. Wah, saya kagum sekali dengan pidato beliau ini, karena membuat saya jadi berpikir keras.

Kenapa saya harus berpikir padahal pesan tersebut ditujukan pada murid-murid yang diwisuda? Oh ya jelas, karena profesi saya adalah guru, dimana punya andil besar dalam mencetak generasi penerus bangsa. Bagaimana bisa saya hanya tinggal diam jika perkembangan semakin maju begini. Saya harus lebih pintar selangkah dari murid saya. Setidaknya saya bisa mengajarkan hal-hal baru berbasis teknologi yang mumpuni bagi anak-anak di masa depan.

Lalu apa sih yang menarik dari pidato Bapak Tim ini?

Kata kuncinya adalah INDUSTRI REVOLUSI 4.0. Wow semakin tercengang dan membuka mata saya lebar-lebar. Mampukah kita bersaing di era revolusi industri 4.0 ini?

Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Maukah belajar? Maukah mengikuti arus perkembangan zaman? Atau hanya diam saja?

Apa sih industri revolusi 4.0 ini kok sampai-sampai semua orang harus berlomba-lomba untuk menyeimbanginya?
Revolusi industri sendiri berarti sebuah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi benda atau barang. Perubahan-perubahan dalam dunia industri ini sudah mencapai level keempat, makanya sekarang lagi hits banget sebutan “Revolusi Industri 4.0” yang sebelumnya sebenarnya sudah ada industri 1.0, 2.0, dan 3.0.

Tidak hanya di bidang industri, revolusi ini juga berpengaruh pesat pada sektor lain seperti ekonomi, militer, budaya, bahkan politik juga. Tidak menutup kemungkinan banyak pekerjaan yang hilang dan memunculkan jenis pekerjaan yang baru. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, sekarang ada yang namanya profesi yang digandungi kaum milenial yaitu “youtuber”. Bahkan salah satu universitas di Jakarta saja, menerima mahasiswa baru jalur prestasi dengan salah satu syarat adalah menjadi seorang youtuber dengan subscriber sekian ribu.

Revolusi Industri 1.0

Pernah dengar apa itu “Mesin Uap”? Kalau iya, selamat berarti saat pelajaran di sekolah kalian nggak tidur, hahaha (becanda :p) 

Mesin uap ciptaan James Watt ini berperan penting dalam industri manusia zaman dahulu. Bayangkan sebelum adanya mesin uap, manusia memproduksi atau menggerakkan barang cuma menggunakan tenaga otot, angin maupun air. Kalau manusia capek bagaimana? Kalau angin sedang tak mau berhembus kencang bagaimana? Jika air berhenti mengalir apa yang terjadi? Tentu semua pekerjaan terbengkalai. Untungnya ada mesin uap tersebut yang membantu manusia dalam proses penggilingan, penggerakan, dan lain sebagainya.

Revolusi 2.0 

Tenaga manusia yang digantikan oleh tenaga uap, maka di industri 2.0 ini digantikan oleh listrik. Pernah lihat proses produksi mobil? Jadi zaman dulu itu mobil diproduksi secara masal dan membutuhkan seseorang yang pandai merakit. Tetapi karena banyaknya orderan, makan perkembangan industri mobil juga makin pesat. Sayangnya produksinya hanya bisa dilakukan di satu titik atau satu tempat saja. 

Lalu muncullah pengunaan tenaga listrik yang menurunkan waktu produksi secara drastis. Alhasil banyak orang punya mobil, jadi muncullah kebutuhan baru dan pekerjaan baru seperti butuh tambal ban, butuh tukang parkir, butuh garasi, butuh tukang cuci mobil, butuh bengkel, dan butuh lainnya. Makanya industri ini makin berkembang. Ini baru produksi mobil lho, belum yang lainnya.

Revolusi Industri 3.0

Bukan hanya alatnya yang diganti tapi manusianya juga. Di revolusi ini muncullah robot dan komputer. Siapa sih yang nggak terbantu dengan hadirnya komputer dan robot ini? Mereka bisa membantu pekerjaan manusia. Dulu nonton film via VCD, lalu berubah jadi DVD, yang biasanya rekam musik pakai kaset lalu muncullah CD, dan seterusnya. Penggunaan komputer dan robot ini sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan industri.

Revolusi Industri 4.0

Internet. Satu kata itu saja sudah mewakili banyak pertanyaan. Ada apa dengan internet? Internet mengubah dunia, semua bisa terhubung, apapun yang kita butuhkan bisa dicari di internet. Orang bisa kaya, sukses, dan terkenal semuanya bisa lewat internet. Apalagi sekarang internet tidak hanya terhubung dengan komputer atau laptop, melainkan dengan smartphone. Seolah-olah dunia dalam genggaman tangan saja. 

Dengan internet kita bisa berselancar di dunia maya, bisa buat blog, ataupun buat akun media sosial. Kita bisa terhubung dengan orang-orang di luar negeri, menyaksikan siaran langsung dari berbagai negara, cepat menemukan informasi terupdate dan masih banyak kelebihan lainnya dari internet ini.

Selain internet, juga ada yang namanya “Big Data”. Sekarang muncul 1001 sensor baru yang bisa dimanfaatkan untuk merekam segala hal dalam 24 jam. Misal tentang pekerjaan di pabrik, kita bisa mengetahui mana pegawai yang menghabiskan banyak waktu di bagian tertentu, sehingga bisa diketahui penyebabnya. Setelah itu muncul lagi 1001  informasi-informasi baru dari sebuah data yang lainnya. Untuk menyimpan data yang diperlukan oleh sebuah website sehingga dapat diakses oleh internet tersebut maka diperlukannya hosting. Kalau hosting Indonesia yang saya tahu contohnya Qwords.com yang menyewakan tempat penyimpanan data secara online dengan kapasitas yang besar. 

Selanjutnya mungkin sedikit kurang familiar yaitu “Cloud Computing”, jadi ya meskipun sudah terhubung internet, perusahaan tetap membutuhkan komputer untuk mengirim data secara massal. Tetapi bisa dilakukan dimana saja, tidak hanya di pabrik. Perusahaan juga dengan leluasa membuat website sendiri, membeli hosting, bahkan menciptakan image atau kredibilias perusahaan melalui internet. Saat ini juga sudah banyak muncul jasa penyedia cloud hosting seperti Qwords.com yang bisa dijadikan pilihan untuk resource tanpa batas.

Ada juga yang namanya “Machine Learning” yang memiliki kemampuan untuk belajar dan memperbaiki kesalahan sendiri. Wow keren ya? Hahaha. Revolusi industri 4.0 ini sebenarnya masih akan terus berkembang, saya sendiri sangat beruntung sekali bisa merasakan perkembangan industri yang luar biasa ini. Entah kejutan apalagi yang akan muncul pada industri 4.0 ini. Semoga membawa dampak yang positif ya! Amin.

Apapun yang akan terjadi, kita emang gak boleh terlindas oleh perkembangan revolusi ini. Kita harus tetap terus belajar, menerima hal baru, dan tentu saja menciptakan inovasi baru. Apapun profesi yang muncul dalam revolusi industri 4.0 ini, saya akan akan mengguncang dunia. Semoga generasi milenial berikutnya bisa semakin sukses dan mampu menguasai revolusi ini dengan baik. 

Yeeeeeyyyy. Nggak terasa ya tulisan saya kali ini panjang sekali karena super excited dengan revolusi yang ada. See you nest post!

Salam,
@meifariwis

1 komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis