Berhenti Menghujat

Kalau orang-orang heboh dengan postingan #Restu atau #EnergyofAkad, saya juga kok. Karena setiap hari media sosial selalu dipenuhi dengan kabar Syahrini dan Reino Barack. Pun dengan rivalnya, Luna Maya. Itulah kira-kira berita yang menghiasi daftar timeline saya beberapa minggu ini.


Yang belum tahu, Syahrini ini menikah dengan Reino, sedangkan Luna Maya adalah mantan Reino. Entah bagaimana kisahnya mereka saling menyudutkan (ups, netizen penggemar mereka lebih tepatnya). Yang mengidolakan SyahReino pasti akan menghujat Mbak Bulan alias Luna Maya. Yang pro Luna juga pasti akan mencaci maki tim SyahReino ini, begitu terus sampai nggak kelar-kelar.

Saya nggak akan cerita lebih detail tentang mereka, nanti bosan dan kepalang tanggung. Biarlah tim infotainment dan akun gosip saja yang menyebarkan beritanya. Saya tergelitik untuk membahas tentang "Komen netizen yang saling hujat menghujat."

Sebagai follower salah satu akun gosip tentu saya hapal betul beberapa postingan yang viral di sana. Cuma yang bikin saya terheran-heran bahkan sampai ngelus dada adalah komentar para pembacanya. Nggak tahu niatnya simpati atau bagaimana, yang jelas komentar mereka sejurus dengan "menghujat."

Coba teman-teman telaah komentar di bawah ini, lalu kategorikan sendiri bagaimana isi komentarnya.

"Dasar nggak tahu diri, pacar orang ditikung. Semoga nanti hidupmu sengsara. Karma pasti berlaku!"

"Udah ambil pacar orang, nikah diam-diam, sekarang nggak mau ngaku teman. Munafik!"

"Mati aja lo Incess, pagar makan tanaman. Moga abis ini lo cerai."

"Perempuan murahan, go to hell!"

atau

"Siapa juga yang mau sama Mbak Bulan, bekas orang, ih jijik!"

"Mertua juga gak akan restui mantan pela***"

dll

Ya Allah, astagfirullahaladzim.

Saya bukan Tim #SyahReino ataupun Tim #LM, tapi melihat komen netizen yang kebanyakan saling menghujat kok ya nggak pantes banget sih. Mau komen ya silakan wong itu hak pribadi, tapi ya nggak segitunya jugalah. Ingat, rekam jejak digital nggak akan pernah bisa dihapus. Kalaupun niat kita mau menasihati, lah siapa kita nasihatin mereka?

Pertanyaannya? Emang mereka kenal sama kita sampai butuh nasihat kita segala? hahahah.

Ya nggak juga kan?

Kalau mau komentarin hidup orang alias julid, mending komentarin hidup diri sendiri dulu deh. Lagipula apa yang kita lihat di media sosial itu nggak sepenuhnya sempurna. Kita tidak pernah tahu kehidupan nyata mereka seperti apa, kecuali kita keluarganya.

Lha ini keluarga juga bukan, teman apalagi. Kita hanyalah netizen yang di mata mereka cuma sekedar butiran debu. 


Artis A nikah sama si B, padahal si B itu mantannya si C.

Ya biarin, kalau udah jodoh mau gimana? Lagian kan belum ada ikatan suami istri. Kalau masih pacaran mah sah-sah aja.

Tapi kan nyesek, pacarannya sama siapa, nikahnya sama siapa.

Ya terus?

Kan tadi saya bilang dari awal, itu namanya mistery of JODOH.

Aduh capek sendiri bahas begituan, hahaha.

Intinya mah kalau bukan urusan kita ya sebisa mungkin nggak usah menghujat apalagi sampai kasih sumpah serapah segala. Emangnya orang yang disumpahi senang? Nggak kan?

Bedakan antara menghujat dan mengkritik!

👉 Mengkritik itu memberi masukan dan perbaikan sesuatu, sedangkan menghujat lebih ke menghina atau mengejek.

👉 Mengkritik itu memperhatikan sopan santun dan etika, sedangkan menghujat bodo amat alias nggak peduli dan mengabaikan apa itu etika. 

👉 Mengkritik disertai alasan yang logis, sedangkan menghujat atas dasar ego karena tidak suka.

Kenapa harus berhenti menghujat?

Pernah dengar pepatah "Ucapan adalah Doa?" atau "Mulutmu Harimaumu?"

Nah sama halnya dengan menghujat ini. Hujatan itu hanya akan ada efek negatifnya, nggak ada tuh manfaat menghujat dari sisi positifnya.

Saya meyakini apa yang saya ucapkan atau tuliskan akan kembali ke diri saya sendiri. Kalau suka mencaci maki, besar kemungkinan suatu saat saya akan dicaci oleh orang lain. Jadi sebisa mungkin menghindari sumpah serapah.

Yang saya tahu, hujatan hanya akan memperburuk keadaan dan menimbulkan keterbelakangan bagi si terhujat. Lain lagi kalau orang yang suka dihujat udah kebal alias tutup telinga rapat-rapat, kan nggak semua orang bisa seperti itu.

Makanya apapun masalahnya (terlebih hanya gara-gara sang idola nggak jadi menikah dengan mantannya atau sebaliknya si teman menikung temannya sendiri, halah ribet), plis BERHENTI MENGHUJAT!

Jadikan media sosial sebagi tempat yang nyaman untuk berbagi kisah kebahagiaan bukan untuk menebar kebencian.


Jadi pilihan ada di tangan kita:

Mau pilih berbagi hal bermanfaat atau membuat kerusuhan?

Silakan jawab sendiri.

Salam,
@meifariwis

4 komentar

  1. Semoga yang KHILAF menghujat diberikan HIDAYAH oleh ALLAH SWT, sekalian diberikan Uang Segepok biar sibuk BELANJA untuk Akhirat DARI pada SIBUK menghujat. Setuju.... ??

    BalasHapus
  2. Nggak jauh jauh dari cerita segitiga ini mbak.
    Hujat menghujat didunia politik juga makin terasa.

    Rasanya pengen pengen cepet nyblos biar cepet tenang suasananya . Hhahaha

    BalasHapus
  3. Entahlah, mungkin hati saya terlalu egois ya, karena selama viral berita mereka, saya sama sekali gak tertarikmau komen atau kepo ya, hahaha.

    Meskipun kadang ama pak suami rumpi2 dikit, semacam
    'kasian ya Luna Maya'
    etc

    Tapi gak tertarik membahas tingkah polah netizen di medsos.
    Apalagi membaca komentarnya.

    Mungkin karena itu makanya saya aman gak gregetan.
    Secaraaa, netizen mah gitu, bisa gila kita kalau merhatiin tingkah pola mereka

    Semoga Reine eh salah Reino dan mbak Rini langgeng, dan semoga mbak Bulan mendapatkan jodoh terbaik dari Allah, aamiin :)

    BalasHapus
  4. semoga diberikan hidayah aja bagi orang yang suka menghujat

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis