MISS MEI YANG GALAU

Aduh udah lama sekali rasanya saya nggak curcol lewat blog ini. Kebanyakan curhat lewat instastory huhuhu. Iya sih emang sekarang lebih suka main instagram karena audiencenya jelas dan bisa langsung ketahuan yang lihat atau yang baca tulisan kita di igs itu berapa orang. Huh, lelah hayati.



Di sepanjang tahun 2019 ini malah sepertinya saya belum pernah nulis yang real organik atau curhatan semata. Kayaknya semua post berbayar deh, asatagaaaaaa kenapa jadi sedih begini? Karena dulu saya tuh orangnya produktif banget. Ada waktu dikit aja pasti nulis atau kalau nggak ya cari info lomba, abis itu mikir ide, lalu semuanya bisa saya tuangkan di blog.

Kalau sekarang? Lah, boro-boro nulis. Saya juga bingung selama ini ngapain aja sih, hahahaha.

Triggernya kenapa sekarang jadi curhat begini karena kemarin ada wali kelas 1 yang bilang katanya ada yang nyariin Miss Mei. Dia bertanya, "Miss, kenapa guru bahasa Indonesianya bukan Miss Mei? Kenapa wali kelas 1 bukan Miss Mei?" hahaha. Saya senang dong dicariin begitu, mereka tahu dari mana ya?

Jawabannya dari GOOGLE.

Oh iya oke. Memang nama saya bisa diketahui banyak orang bukan karena prestasi (Huuuuu harusnya berprestasi ya, tapi bukan pula karena sensasi) melainkan karena orang-orang banyak mencari sekolah di daerah Cikarang. Lebih tepatnya nyari informasi tentang sekolah Charis Global.


Coba deh temen-temen ketik "Charis Global School" pasti nanti akan muncul nama atau gambar saya di situ. Dulu awal-awal masih berada di posisi teratas. Tapi berhubung sekarang Charis Global udah punya website sendiri, lama-lama blog saya tenggelam, hahaha. Tenang, blog saya masih bertengger di halaman pertama kok. Kalau teman-teman klik bagian gambar pasti juga akan muncul beberapa postingan saya tentang sekolah.

Dulu itu saya suka sekali menulis cerita yang ada di sekolah. Semua kegiatan selalu saya rangkum dalam tulisan berlabel "school", cuma sekarang saya lagi nggak bersemangat buat menulis. Nggak tahu kenapa, gregetnya udah nggak segede dulu. Bawaannya males aja pegang laptop, hiks :(

Memang sepertinya saya ini harus dipaksa untuk melakukan kegiatan nulis di blog lagi. Tapi saya benci dipaksa hahahaha. Jadinya efeknya nggak ada deh tulisan tentang sekolah lagi. Saya makin demen main instastory di instagram, lebih praktis, dan nggak perlu mikir lama. Mungkin itu kali ya masalahnya.

Flashback sebentar, kemarin itu saya iseng ketik "Charis Global School" di google, dan yah emang bener ada beberapa tulisan saya yang muncul di sana. Itu mungkin sebabnya anak-anak Primary 1 sebagian ada yang tahu mengenai saya. Dulunya saya emang pernah jadi wali kelas 1, lalu dirolling lagi dan dapat giliran jadi wali kelas 5.


Mau jadi wali kelas berapapun pasti sensasinya sama. Sama-sama penasaran dengan tipe murid serta dag dig dug der menghadapi orang tua murid yang baru. Meski memang sudah kenal sebelumnya tapi kalau udah jadi wali kelas anaknya pasti akan beda rasanya.

Oh ya, karena iseng ketik nama sekolah dan muncul tulisan saya, maka saya jadi auto pengin ngakak. Iya, ngakak karena tulisan saya dulu tuh kaku banget kayak nulis di dalam berita atau koran. Bahasanya juga berat dan terkesan dipaksakan hahaha. Tapi kalau nggak gitu ya saya nggak akan pernah belajar. Namanya menulis kan ya butuh skill yang perlu diasah terus menerus. Mungkin skill saya ini sekarang tumpul kali ya karena udah jarang nulis, huuuuuu.

Tapi ada kebahagiaan tersendiri saat lihat tulisan saya bertengger di google. Bisa flashback cerita masa lalu dan melihat transformasi diri yang berubah sangat drastis. Dulu kalau dilihat dari tulisan lawas saya, emang postur tubuh saya lebih kurusan dibandingkan dengan yang sekarang. Dulu juga masih terlihat sangat cupu dan apa adanya. Geli sendiri deh pokoknya kalau baca-baca tulisan blog saya ini.

Ada banyak hal yang membuat bahagia selain bisa melihat kisah atau cerita masa lalu tentang sekolah, tapi juga karena ada beberapa orang tua murid yang ingin menyekolahkan anaknya di Charis Global. Kadang saya suka ditanya-tanya, kalau bisa saya jawab sih ya saya jawab. Kalau nggak ya nggak saya jawab, takut salah wkwkwkw. Apalagi kalau nanya masalah biaya, saya blas nggak tahu.

Ada perasaan lega dan senang kalau orang tua tersebut akhirnya memutuskan sekolah di Charis. Cuma saya juga nggak mau jadi jaminan ini dan itu, ya kan orang tua harus survey dulu ke sekolah, tanya dulu ke admin, atau bertemu kepala sekolah. Saya mah bagiannya cuma balas yang bisa saya balas. Kali aja bisa jadi temen kan sama orang tua murid ini. Hahahaha

Lalu apa yang harus saya lakukan sekarang? Sepertinya memang perlu membangun lagi branding sebagai teacher blogger, yang sering nulis aktivitas di sekolah. Semoga saya tidak malas ya, tolong doain hahahaha.

See you on next post, maaf tulisan ini unfaedah :)

Salam,
@meifariwis

Tidak ada komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis