Kasih Sayang Ibu

Assalamu'alaikum :)

"Banguuuuuun, ayo banguuuuun, sudah siang lho ini..!!!", teriakan itu yang selalu membangunkanku setiap pagi. Suara nyaring nan lantang itu bisa memecahkan seisi ruangan hanya untuk membangunkan anak-anaknya. Suara itu yang selalu mengganggu tidurku setiap pagi. Walau mata masih terpejam dan kondisi masih sangat mengantuk, terpaksa aku harus bangun, kalau tidak nanti bakalan ada yang marah besar dan tak henti-hentinya berceramah.

Suara itu adalah milik ibuku. Ya, beliau memiliki sifat yang keras untuk mendidik anak-anaknya, termasuk soal kebiasaan bangun pagi. Kadang aku sebal mendengar suara ibuku yang menggelegar itu. Sebelum menikah, aku memang tinggal bersama ibu dan adikku. Kami bahagia hidup bertiga walau dengan keadaan seadanya. Ibuku adalah sosok single parent yang benar-benar luar biasa. Beliau mampu memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak-anaknya, terutama aku.

Adikku, Ibuku, dan aku :) "we are the best family"

Mungkin karena kami sama-sama perempuan jadi feelingnya lebih dapat dibandingkan dengan adikku. Kadang aku juga merasa bahwa ibu lebih menyanyangiku daripada adikku yang laki-laki. Tapi setelah dipikir-pikir tidak ada bedanya. Ibuku sama-sama menyanyangi kami berdua. Adikku minta itu dibelikan, aku minta ini juga dibelikan, jadi sebenarnya istilah "membeda-bedakan anak" itu tidak pernah ada dalam kamus seorang ibu. Kasih sayang ibu yang diberikan kepada anak-anaknya adalah sama, tanpa ada yang dibedakan.

Aku sangat menghormati sosok ibuku. Ibu yang selalu mendoakanku, selalu membimbingku dan mengajariku banyak hal. Beliau juga yang selalu mengingatkanku dikala aku berbuat salah. Ibu juga sebagai sandaran hidupku, dia tak pernah mengeluh saat aku menyusahkannya. Yang aku tahu ibuku malah menguatkanku dan selalu menasihatiku. 

Dulu sewaktu kecil aku pernah dimarahi ibuku karena aku tidak mau belajar memasang tali sepatu sendirian. Semenjak itu aku sangat membenci ibuku. Tapi setelah itu aku baru sadar bahwa ibuku marah bukan berarti tidak sayang, tapi justru mengajarkan kepadaku bagaimana hidup mandiri, mengerjakan sesuatu sendiri, memakai sepatu sendiri, mandi sendiri dan makan sendiri. Oleh sebab itu kini aku terbiasa melakukan apa-apa sendiri tanpa harus menunggu bantuan orang lain. Ibuku memang hebat. Mengajarkan hal terkecil sekalipun tapi bermanfaat besar buat anak-anaknya. 

Aku sangat dekat dengan ibuku layaknya seorang teman. Ibu bisa menjadi teman curhat, teman berbelanja, teman jalan-jalan, bahkan teman berbagi pendapat dalam menentukan pasangan hidupku. Kami berdua suka berbelanja bersama ke pasar, membeli sayur, dan buah-buahan. Ibu selalu ceria di depanku, dia tidak pernah menampakkan wajah sedihnya padaku. Padahal aku yakin di setiap senyum manisnya, pasti tersimpan segetir luka dalam hatinya.

Aku dan ibuku bagaikan seorang teman, :)

Ibuku termasuk wanita pekerja keras. Beliau rela membanting tulang untuk menyisihkan tenaga dan uangnya untuk menyekolahkan aku dan adikku. Ibuku bukan termasuk ibu modern yang selalu memegang smartphone, update status atau main twitter dan instagram. Ibuku juga bukan berasal dari golongan akademisi yang tiap hari harus berkutat dengan laptop dan buku-buku tebal. Ibuku sangat sederhana, setiap hari bangun pagi untuk pergi ke tempat pembuangan sampah untuk mengumpulkan barang-barang bekas dari para pemulung untuk dijual kembali. Aku salut dengan semangat dan kerja kerasnya mendidikku dan menyekolahkanku hingga lulus sarjana. Ibuku tidak pernah malu dengan pekerjaannya, selagi itu halal dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga itu rasanya sudah lebih dari cukup. Ibuku selalu memegang prinsip "Ben wae uripku rekoso, asal anak-anakku uripe luwih kepenak ora koyo wong tuane". (Biar saja hidupku berat, asalkan anak-anakku hidupnya lebih enak tidak seperti orang tuanya).

Satu kata buat ibuku yaitu salut! Salut atas perjuangannya selama ini. Salut untuk cinta kasihnya kepada kami. Salut untuk semua hal yang sudah diberikannya kepada anak-anaknya. Setiap ibu di dunia ini pasti akan memberikan segalanya untuk kebahagiaan putra-putrinya. Walau terkadang apa yang telah kita lakukan tak sebanding dengan apa yang sudah pernah ibu berikan kepada kita. Seperti kata pepatah kasih ibu sepanjang masa, sedangkan kasih anak sepanjang galah.

Kini aku sudah menikah dan hidup terpisah dengan ibuku. Aku selalu merindukan suara omelan ibu membangunkanku setiap pagi, padahal dulu aku sangat terganggu. Tapi ibuku masih sering menghubungiku via telepon. Baginya sebuah jarak tak akan menjadi masalah, yang penting tetap bisa berkomunikasi dengan anak-anaknya. Setiap telepon ibu selalu menasihatiku untuk senantiasa beribadah dan hidup hemat. Aku ingat betul saat ibu mengingatkanku tentang kerasnya hidup. Aku tak boleh lemah dan menyerah. Aku harus selalu kerja keras dan bersyukur kepada Tuhan. Terkadang aku suka menitikkan air mata setelah selesai bertelpon ria dengan ibuku. Ada rasa rindu yang membuncah dari dalam hatiku. Rindu dengan masakan ibu, rindu dengan segala macam ceramah ibu, rindu bila ibu mengajakku pergi ke pasar, dan masih banyak kerinduan yang aku rasakan. Aku tak pernah bisa melupakan kenangan dan jasa-jasa ibu kepadaku.

Ibu, tak akan pernah bisa ku bayar segala cintamu padaku, bahkan dengan segenap bumi beserta isinya, tak akan pernah bisa. Maafkan anakmu ini ibu bila belum bisa membahagiakanmu, tapi aku yakin ibu tak akan pernah putus mendoakankan yang terbaik buatku dan adikku. Terima kasih ibu atas segala limpahan cinta dan kasihmu kepadaku, terima kasih kau telah membesarkanku dan mendidikku. Aku sayang ibu, semoga ibu selalu diberikan kesehatan dan umur panjang. Aku selalu ingin melihat ibu tersenyum bahagia. Amin I LOVE YOU MOM :) :) :)

Aku dan ibu, love u mom :)

Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes menulis "Sejuta Cinta untuk Ibu" by Perempuan.com
Jumlah kata: 803 kata

Perempuan.com adalah website tentang kecantikan, kesehatan dan gaya hidup perempuan terkini, jangan lupa kunjungi pula facebooknya di perempuan.com dan twitternya di @Perempuancom.

49 komentar

  1. Kamu cantik banget Mei. Salam kenal ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo aku gimana?

      Hapus
    2. @hadi: makasih

      @bayu dan erick: apaan sih kalian lucu deh... wkwkwkw LOL

      Hapus
    3. Aku juga dong dibilang cantik :(

      Hapus
    4. jelas-jelas gue yang catikk.. hihh.. *versi ngondek*

      Hapus
    5. aku juga mauuuuuu......... bilang aku cantik juga dong!!!

      Hapus
  2. kalo ngomongi masalah ibu mah juara. mau gimana pun ibu, asti sebagai anak kita wajib peduli sama dia. Kan surga di bawah telapak kaki ibu? tapi bukan cuma surga aja deh, tapi sendal jepit juga.

    Hahaha. sama. Saya juga pernah dimarahin ibu waktu kecil gegara gak mau ngikat tali sepatu sendiri, maunya diikatan mulu

    Ini ikut lomba kah? sukses ya mei lombanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa.... ibu gak ada duanya, kita harus patuh sama beliau
      surga memang ada di bawah telapak kaki ibu

      hahahaha berarti kita sama ya, males2an ngikat tali sepatu sendiri :p

      amin, makasih ya Bayu

      Hapus
  3. Ibu memang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Walau ada anak yang memahami kebaikannya dengan cara yang salah.

    Salam buat ibu yah
    Selamat tahun baru dan semoga menag

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya tapi kasih sayang ibu itu abadi sepanjang masa
      kita harus banyak2 berterima kasih

      iyaaa makasih ya dukungannya

      Hapus
  4. Sosok ibu yang mirip dengan mamaku kak mei. Jadi keinget masa-masa indah yang lalu bersama mama.
    Emang rasa gak pernah bohong, rasa cinta tiada batas diperuntukkan kepada sang ibu tercinta.

    semangat lombanya kak mei, menang ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh ya?? sosok ibu kita memang perlu diteladani, aku sayang sama ibuku, pasti kamu jugs sayang sama mama km :)

      amin makasih yaaa

      Hapus
  5. Duuh... Ngomongin Ibu jd bikin nangis kak. Ibuku udah gak ada dan sama seperti kak mei, aku juga rindu suara2 omelannya untuk bangun pagi, belajar, mandi! Haha.. Gak terasa udah 10 tahun gak dpt omelan kek gitu. :")

    Ka mei juga harus lebih sering inget ibu, kasihan tinggal sama adiknya doang. Eh tapi ngomong2 adik ka mei keren jugak.. Yahh 11/12 lah sama aku,, #halah *dikeplak*

    Semangat lombanya kak! Besok aku ikutan GA ka mei ya, lg nulis nih :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, maaf ya Erick sudah mengingatkanmu pada mama kamu, yg sabar dan tetap semangat :)

      iya, nie masih sering hubungi ibu kok, nie juga lagi liburan jadi tinggal sama ibu
      oh yaaa aku salamin po sama adikku? hahahaha

      Hapus
    2. Kak! Aku masih normal -_____-"
      Tapi kalo ada adik ka mei yg cewe, boleh..boleh.... :3 eh skripsi dulu ah.. Jangan pacaran -__-

      Hapus
    3. oh Erick masih normal hehehee
      oke deh.. pokoknya bahagiain ibu dlu ya semangat

      Hapus
  6. Ibu emang gak tergantikan, kasih sayangnya tak pernah sirna..

    Sukses buat lombanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya seperti kaya pepatah, kasih ibu memang sepanjang masa
      tak terhungga pokoknya

      mksh ya

      Hapus
  7. cinta ibu memanglah sangat luar biasa

    BalasHapus
  8. Kak mei, sebelumnya mo nanya. Itu adeknya juga sering foto sama ibu enggak kak? apa cuma kak mei aja yang suka foto sama ibu? cuma nanya ajasih, soalnya kan aku cowo juga, dan malu banget kalo mau foto sama ibu, bukan malu sih, lebih ke canggung.

    Btw ngomongin ibu selalu enggak bisa lepas dari kasih ibu sepanjang masa yak, ibu emang gitu, gimana sengsaranya beliau enggak jadi beban asal anaknya bahagia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo aku emang dasarnya narsis jadinya suka foto2, termasuk sama ibuku, kalo adikku orangnya mood-moodan kadang suka foto kdg enggak, tapi kebanyakan kalo foto sama ibu pas lebaran hahahaa
      aku dan adikku punya foto banyak sama ibuku kok

      kamu jangan malu donk foto sma mama, kan mama km sndr? hehehe

      iya ibu adalah the best women in world :) yeyyeyee kamu pasti sayang kan sama mama km??

      Hapus
  9. sama-sama cantik Mei & ibunya. Good luck ya

    BalasHapus
  10. kak Mei dan ibunya cantik deh.. adik ya juga cakep... salut deh sama perjuangan ibu kak Mei sebagai single parent,, duh sama kak, saya juga kangen sama omelan mama saya ,,, pas jauh baru mungkin baru dirasakan betapa berharganya setiap detik waktu yag dilewati sama perempuan yang telah melihirkan kita, suskes buat lombanya kak^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Zhie
      ya begitulah, omelan mama emang paling bisa kalo dikangenin, secara biasanya diomeli trs kalo kita tinggal jauh jadi kangen2 gimana gitu hehehe
      makasih ya

      Hapus
  11. Anonim1/02/2014

    Pas pertama kali baca aku kira cerita bersambung atau apa gitu.. Taunya pengalaman.. Pengalaman yg menarik.. Ibu memang lebih berharga dari segalanya.. kasih sayangnya tidak pernah putus sepanjang masa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengalaman tentang perjuangan seorang ibu yang dengan ikhlas mendidik dan membesarkan anak2nya, makasih ya

      Hapus
  12. kalo ngomongin jasa-jasa ibu emang nggak ada habisnya ya...salut banget sama ibunya kak mei yang single parent... *terharu
    kak mei juga bakalan jadi ibu yang baik juga buat anak2nya ntar...aminn..
    btw adik kak mei itu cute ya,,,hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih yaa
      insyaallah bakalan ibu yg baik hhehee
      haiah adikku emng cute, kkaknya aja jg cute?? nah lhoo

      Hapus
  13. ibu, 1 kata sejuta cerita dan rasa :")
    ahhhh~

    mbak Mei u.u jadi pengen netes kan :"(((

    BalasHapus
  14. mei.. gimana yah .. mau komentar apa ya.? gue bingung mei jadi gue komentar gini aja ya? ya kayak gini gue komentarnya boleh kan? boleh dong xD... << udah speechless kalo ngmngin soal ibu nnnT_T

    BalasHapus
  15. Kasih ibu memang gak ada batasnya...
    dan setelah gue perhatiin baik-baik foto terakhir, gue baru sadar ternyata cantik juga..... Pohonnya :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang gak ada yg bisa menandingi kasih syg seorg ibu

      *eeeaaaaa

      Hapus
  16. Kak Mei cantik banget kalo rambutnya panjang gitu *eaaa*

    Emang bener, sosok ibu itu udah luar biasa. Rela ngelakuin buat anak - anaknya.
    Aku jadi inget teriakan ibuk setiap pagi kalo ngebangunin aku sekolah -_- menggelegar pakek banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hadewww semua komen oot nih hahahaa

      iya itulah seorang ibu, speechless kan jadinya kalo bahas soal ibu
      teriakan ibu memang menggelegar hahaha

      Hapus
  17. pantesan agak gimana gitu, postinganya buat GA hahaha

    semua orang tua memang kepingin yang terbaik buat anaknya, ibu bapaku juga kek gitu kak mey..
    semoga menang yah :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. walau buat Ga, tapi ini tulus... ciyus ini ciyuss

      nah tu kan setiap orang tua pasti menginginkan yg terbaik buat anaka2nya
      makasih Pik

      Hapus
  18. emang kasih sayang ibu itu kayak modem gue.. Unlimited banget. meskipun gue juga pernah nyakitin mak gue, tapi gak tau kenapa mak gue masih saja sayang kepada gue. itu yang bikin gue bener-bener malu bingit.. Ah lupakan curhatan ini.
    btw, itu anak sama ibunya sama-sama narsis banget ya..?? jangan-jangan ada hubungan darah ya..?? #garing

    sukses buat GAnya ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. beeh,,, kadang modem juga habis pulsanya jadi perlu diisi ulang Han, tapi kalo kasih ibu gak pernah diisi ulang aja tetep tulus banget..
      gakpapa curhat aja hehehe

      lah, kan emang ibu dan anaka wkwkwkw

      Hapus
  19. "Ben wae uripku rekoso, asal anak-anakku uripe luwih kepenak ora koyo wong tuane". ini kayaknya semboyan bagi semua orang tua ya, Mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya rata2 ibu/orang tua berprinsip seperti itu ya mbak :)

      Hapus
  20. salut, saluuuuut banget sama ibunya mbak Mei, berjuang sendirian demi anak2nya pasti enggak mudah :')
    salam kenal yaaa, sukses buat lombanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya :") semua gak mudah. tapi dijalani apa adanya saja :)

      salam kenal balik, nanti aku kunjungi blog kamu
      amin makasih ya

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis